Beredar Kopi Mengandung Paracetamol dan Sildenafil, Waspadai Ini Dia Bahaya Mengonsumsinya

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 7 Maret 2022
BPOM temukan kopi mengandung sildenafil dan paracetamol
BPOM temukan kopi mengandung sildenafil dan paracetamol foto: freepik.com

Parapuan.co - Belum lama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sejumlah kopi kemasan yang mengandung paracetamol dan sildenafill.

Sebagai informasi, sindenafil adalah obat untuk mengatasi fungsi ereksi atau impotensi pada pria.

Ini merupakan bahan aktif dalam obat bermerek Viagra.

Sedangkan paracetamol sendiri, seperti banyak diketahui, merupakan obat analgesik non-opiat yang biasa digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri serta dapat untuk menurunkan demam.

BPOM juga menemukan adanya izin palsu pada kemasan kopi-kopi tersebut.

Menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, penggunaan bahan kimia obat pada pangan tersebut dapat berisiko pada kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian.

“Siapapun yang mengonsumsi ini yang kemudian gangguan-gangguan lainnya bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit kanker juga memungkinkan tentunya,” tegas Penny, Penny dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/3/2022), dikutip dari Kompas.com.

Lalu seberapa bahayakah kopi mengandung parasetamol dan sildenafil tersebut?

Sildenafil

Baca Juga: BPOM Temukan Kopi Mengandung Paracetamol dan Sildenafil dengan Izin Palsu, Ini Daftarnya

Sildenafil adalah pengobatan populer untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Bahan utama dalam sildenafil adalah sildenafil sitrat.

Seseorang yang ingin menggunakan sildenafil untuk DE harus menghubungi dokter karena obat ini hanya tersedia dengan resep.

Mengutip dari Medical News Today, sildenafil termasuk dalam kelas obat yang disebut inhibitor phosphodiesterase tipe 5 (PDE5).

Mereka menghambat enzim fosfodiesterase, yang menurunkan molekul yang mengendurkan jaringan otot. Ini memungkinkan peningkatan aliran darah, menyebabkan ereksi.

Sildenafil tidak menyembuhkan disfungsi ereksi. Namun, ini dapat membantu mengobati gejala kondisi tersebut.

Obat ini bekerja cepat, dan efeknya biasanya berlangsung sekitar 1 jam. Penting untuk dicatat bahwa sildenafil tidak secara instan menghasilkan ereksi.

Seseorang harus terangsang secara seksual agar obat itu bekerja. Sildenafil juga tidak mempengaruhi gairah seks.

Baca Juga: Minum Obat Paling Efektif dengan Air Putih, Ini Efeknya Jika Diminum dengan Teh, Kopi, atau Susu

Beberapa efek samping umum dari sildenafil meliputi:

  • sakit kepala
  • pembilasan
  • gangguan pencernaan
  • mual
  • nyeri otot dan nyeri
  • pusing
  • ruam

Paracetamol

Paracetamol (acetaminophen) adalah pereda nyeri dan penurun demam.

Parasetamol digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam.

Ini mengurangi rasa sakit pada radang sendi ringan tetapi tidak berpengaruh pada peradangan dan pembengkakan sendi yang mendasarinya.

Parasetamol juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini.

Mengutip dari drugs.com, seiring dengan efek yang diperlukan, acetaminophen (bahan aktif yang terkandung dalam Parasetamol) dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan.

Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi, jika memang terjadi, mereka mungkin memerlukan perhatian medis.

Dapatkan bantuan medis darurat jika kamu memiliki tanda-tanda reaksi alergi terhadap paracetamol, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Baca Juga: Berikut 4 Hal yang Ternyata Menjadi Pemicu Anxiety, Apa Saja?

Berhenti menggunakan obat ini dan hubungi dokter segera jika kamu memiliki efek samping yang serius seperti:

- Demam rendah dengan mual, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan.

- Urin gelap, tinja berwarna tanah liat.

- Penyakit kuning (menguningnya kulit atau mata).

Efek Samping

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Peneliti Kimia Medisinal BRIN Dr, Teni Ernawati.

"Paracetamol bekerja sebagai inhibitor prostaglandin lemah dengan menghambat produksi prosraglandin, sehingga dapat mengurangi rasa sakit," ujarnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (5/3/2022).

Teni mengatakan, dari berita yang ia lihat, produksi kopi kemasan tersebut ilegal tanpa izin edar yang semestinya. Untuk memasukkan zat kimia dalam pangan atau obat herbal tanpa izin yang resmi menurutnya itu merupakan tindakan yang berbahaya.

Karena pada dasarnya senyawa kimia itu bersifat beracun atau toksik, sehingga untuk pengobatan perlu dosis tertentu agar dapat digunakan khasisatnya.

Baca Juga: Berikut 4 Hal yang Ternyata Menjadi Pemicu Anxiety, Apa Saja?

"Tidak bisa asal masuk (bahan kimia obat) ke dalam produk pangan atau herbal," terang Teni.

Menurut Teni, sildenafil dapat memberikan efek samping sakit kepala, mual, nyeri otot, sulit tidur, dan bisa menyebabkan alergi.

Sedangkan, kandungan paracetamol mungkin ditambahkan untuk menghilangkan efek samping sakit kepala dari pengaruh sildenafil tersebut.

Setiap senyawa kimia yang digunakan seharusnya sudah melewati uji praklinis dan klinis sehingga dapat diketahui manfaat dari senyawa tersebut dan efek sampingnya.

Sedangkan untuk pangan, terkadang orang yang mengkonsumsi makanan atau minuman mengandung senyawa kimia tidak terdapat takaran tertentu, hal ini berbahaya jika penggunaannya berlebihan.

"Dan ini berbahaya, apalagi kalau penggunaanya berlebih," katanya lagi.

(*)