Kenali 4 Tanda Kekerasan Finansial dalam Hubungan Suami Istri, Bikin Terlilit Utang!

Ratu Monita - Minggu, 6 Maret 2022
Kekerasan finansial dalam hubungan suami istri.
Kekerasan finansial dalam hubungan suami istri. Jaka Suryanta

Mendaftarkan kartu kredit atau pinjaman dengan nama pasangan dengan memaksa untuk menandatangani dokumen finansial juga termasuk ciri dari kekerasan finansial.

Wujud kekerasan finansial lainnya yakni pasangan ternyata menolak dengan keras untuk membayar utangnya.

Jika pasangan mulai menggunakan pemaksaan seperti kekerasan fisik hingga ancaman demi untuk membeli sesuatu, maka hal ini sudah termasuk kekerasan finansial yang cukup berat.

Mau bagaimanapun, keputusan finansial baik jangka pendek ataupun panjang haruslah melibatkan persetujuan dari dua belah pihak untuk bekerjasama membayar dalam bentuk tunai atau pinjaman.

Usahakan untuk selalu berdiskusi lebih dahulu karena ada baiknya untuk tidak menambah utang tanpa persetujuan salah satu pihak.

4. Meremehkan kemampuan pasangan dalam mengelola keuangan

Tanda lain dari kekerasan finansial yakni terjadi secara tersirat di mana salah satu pihak merasa kurang percaya diri untuk mengelola keuangan.

Dalam hal ini, pelaku kekerasan finansial sering kali menyebut pasangannya bodoh dalam hal mengelola keuangan secara efektif. 

Jika terjadi terus menerus, korban pun akan meragukan dirinya untuk mengelola keuangan dan membatasi diri dari pengeluaran yang sebenarnya dibutuhkan ketika berumah tangga.

Oleh karena itu, sangat penting untuk saling belajar satu sama lain dalam hal mengatur keuangan.

Kembali lagi, persoalan keuangan dalam hubungan suami istri memang sangat sensitif, sehingga kedua belah pihak harus saling belajar agar terhindar dari perilaku kekerasan finansial tersebut.

Baca Juga: Berikut 3 Hal yang Sering Disembunyikan Laki-laki dari Pasangannya

(*)

Sumber: Siapnikah.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania