Ini 7 Tips untuk Wanita Karir saat Menghadapi Bos yang Toxic

Ratu Monita - Selasa, 22 Februari 2022
Wanita karir menghadapi atasan yang toxic.
Wanita karir menghadapi atasan yang toxic. tuaindeed

Parapuan.co - Menghadapi atasan yang toxic tentu bukan perkara mudah bagi wanita karir

Tak bisa dipungkiri, hubungan di tempat kerja dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental. 

Mengingat, wanita karir menghabiskan banyak waktu di pekerjaan daripada di tempat lain, sehingga memiliki hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan sangat penting untuk kebahagiaannya.

Namun sayangnya bagi sebagian orang, tidak selalu demikian karena ada beberapa dari kita yang memiliki rekan kerja dan bos yang kurang baik atau bahkan cenderung toxic.

Apalagi, jika atasan yang cenderung toxic, situasi tersebut dapat membuat dampak yang sangat besar pada masa depan kehidupan profesional seseorang.

Karena alasan itu pula menyebabkan perempuan karier mengalami rasa cemas dan takut.

Sementara, untuk menghadapi dengan bos yang toxic tidak sama dengan teman yang toxic yang dapat dilakukan dengan memutuskan hubungan atau melawan balik, karena kita harus bertemu mereka setiap hari dan jika kamu melewati batas, maka kamu bisa dipecat.

Nah, untuk itu PARAPUAN akan memberikan tips menghadapi atasan yang toxic, seperti dikutip dari laman Forbes.

1. Bicaralah dengan manajer HR

Baca Juga: Wanita Karir Alami Nyeri Leher? Simak Posisi Tubuh yang Baik saat WFH

Dalam menghadapi masalah ini, salah satu cara yang bisa dilakukan wanita karir adalah berbicara pada manajer HR. 

Karena, mengatasi situasi yang buruk ini merupakan tujuan adanya HR di kantor, untuk itu datang dan bicarakan ke HR.

2. Asumsikan niat positif

Jika perempuan karier memiliki masalah dengan atasan, coba untuk mengasumsikan niat yang baik.

Coba bicaralah dengan rekan-rekan yang mungkin memiliki hubungan baik dengan atasan kamu dan pelajari bagaimana cara komunikasi mereka.

Jika tidak berhasil, beranikan diri untuk berbicara dengan atasan tentang dampak tindakan mereka terhadap kamu. 

3. Fokus pada apa yang dapat dikendalikan

Saat bekerja dengan atasan yang toxic, penting untuk diingat bahwa satu-satunya orang yang dapat dikendalikan adalah diri sendiri, dan segala upaya untuk mengendalikan orang lain itu sia-sia.

Baca Juga: 3 Isyarat Tubuh yang Menunjukkan Wanita Karir Harus Berhenti Kerja

Jika memiliki hubungan baik dengan pemimpin senior lainnya, cobalah untuk meminta pendapat dan dukungan mereka, tetapi jika tidak ada maka cukup mencari kantor lainnya yang memiliki budaya yang sehat dan mendukung. 

4. Mintalah bimbingan rekan kerja yang tepercaya

Meminta bimbingan dari rekan kerja di kantor yang dipercaya juga dapat membantu, terutama jika orang itu adalah rekan sejawat atau rekan yang memiliki masa kerja lebih lama.

Manfaatkan hubungan tersebut untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana menghadapi situasi tersebut, tetapi pastikan tidak meremehkan atasan saat melakukannya. 

5. Kumpulkan bukti interaksi yang buruk dengan atasan

Penting untuk diketahui, jangan biarkan perilaku buruk bos memengaruhi kualitas kerja.

Membiarkan pekerjaan terbengkalai justru dapat merusak penilaian kinerja diri sendiri di masa depan.

Kedua, simpan catatan akurat tentang interaksi dengan atasan, kemudian ikuti prosedur untuk mengajukan keluhan ke HR atau manajemen.

6. Putuskan apakah itu masalah persepsi atau kepribadian

Baca Juga: Investasi dan Tips Mendapatkan Penghasilan Tambahan untuk Wanita Karir

Ketika seorang atasan tengah berada di situasi sulit, biasanya ia akan memiliki masalah persepsi atau masalah kepribadian.

Jika ini adalah masalah persepsi, maka biasanya alasannya adalah komunikasi yang buruk dan kurangnya kecerdasan emosional, keduanya dapat diselesaikan, dan ada ruang untuk memperbaiki situasi.

Sementara, jika ini merupakan masalah kepribadian, ada umpan balik dan teknik pelatihan yang dapat membantu, tetapi biasanya lingkup untuk memperbaikinya terbatas. 

7. Temukan pola

Saat berhadapan dengan bos yang toxic, temukan pola yang tepat dengan mencoba berbagai cara hingga menemukan pola yang tepat saat berkomunikasi dengan mereka.

Mungkin perlu untuk mengontrol respons dan membatasi interaksi, tetapi mungkin juga dapat menemukan cara yang lebih efektif untuk berkomunikasi melalui observasi.

Namun, jika menemukan situasinya semakin buruk, cobalah untuk menjaga komunikasi terbatas pada obrolan dan email berbasis teks. 

Nah, itulah sejumlah cara yang bisa dilakukan wanita karir saat menghadapi atasan yang toxic, selamat mencoba!

(*)

 

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati