Catat! Ini 4 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Sinusitis

Anna Maria Anggita - Jumat, 7 Januari 2022
Makanan yang harus dihindari pengidap sinusitis
Makanan yang harus dihindari pengidap sinusitis pong-photo9

Sel darah putih tubuh menghasilkan histamin untuk membantu melawan alergen potensial.

Pada individu sehat, histamin yang dikonsumsi melalui makanan dengan cepat dipecah.

Namun, bagi mereka yang memiliki intoleransi histamin dapat memecah zat dengan kurang efektif sehingga menyebabkan penumpukan di tubuh.

Penumpukan ini dapat menyebabkan banyak gejala, termasuk yang berhubungan dengan sinusitis, seperti bersin, hidung tersumbat, pilek, dan kesulitan bernapas.

Jadi, jika Kawan Puan memiliki intoleransi histamin, hindari makanan tinggi histamin yang dapat memperburuk gejala.

Makanan tinggi histamin termasuk di antaranya:

  • Daging olahan: sosis, salami, dan ham
  • Ikan kering atau diawetkan dan saus ikan
  • Sayuran tertentu: tomat, alpukat, dan terong
  • Buah kering: kismis dan aprikot
  • Cokelat
  • Makanan fermentasi: asinan kubis, kimchi, yoghurt, dan cuka
  • Minuman fermentasi: kombucha dan alkohol

4. Makanan tinggi salisilat

Pengidap sinusitis juga harus menghindari makanan yang tinggi salisilat.

Salisilat umumnya merupakan senyawa bermanfaat yang ditemukan dalam banyak makanan, seperti:

  • Kacang-kacangan: buncis dan lentil
  • Sayuran: kembang kol dan acar sayuran
  • Buah-buahan: stroberi, semangka, plum, dan raspberry
  • Biji-bijian: gandum, jagung, dan soba
  • Bumbu dan rempah-rempah tertentu: rosemary, thyme, paprika, dan kunyit

Meski salisilat bermanfaat, perlu diketahui pula bahwa ada beberapa orang mungkin sensitif terhadap senyawa alami ini.

Jika seseorang memiliki hipersensitivitas terhadap salisilat, maka mungkin mengalami efek samping yang tidak diinginkan, seperti polip hidung, rinitis (termasuk hidung tersumbat, pilek, bersin), dan kesulitan bernapas. 

Apabila Kawan Puan menjadi salah satu pengidap sinusitis, maka hendaknya hindari empat daftar makanan di atas, ya.

Baca Juga: Antisipasi Harga Telur Tinggi, Ini Alternatif Sumber Makanan Kaya Protein

(*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania