Cara Orang Tua Mencegah Terjadinya Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Putri Mayla - Jumat, 10 Desember 2021
Sama seperti kekerasan pada perempuan, kekerasan pada anak perlu dicegah.
Sama seperti kekerasan pada perempuan, kekerasan pada anak perlu dicegah. fizkes/iStockphoto

Parapuan.co - Kekerasan pada perempuan dan anak masih marak terjadi hingga hari ini.

Seperti dikutip dari Kemensosanak yang berusia belum 18 tahun (termasuk yang masih dalam kandungan) membutuhkan dukungan dan perlindungan dari lingkungan sekitar.

Perlindungan dari sekitar dilakukan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam proses menuju kematangan (kedewasaan).

Tak hanya dipenuhi kebutuhan dasarnya, anak juga harus dilindungi dari berbagai bentuk ancaman, termasuk di dalamnya berupa kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, dan eksploitasi.

Kawan Puan, kekerasan pada anak sendiri dapat berbentuk kekerasan fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran.

Baca Juga: Bahaya Kekerasan pada Perempuan Akibat Pinjol, Ini Efek dan Cara Mengatasinya

Oleh karena itu, kekerasan pada perempuan di bawah umur perlu dicegah.

Kawan Puan, pelaku kekerasan pada anak tersebut sering kali terjadi di lingkungan terdekat anak.

Bahkan parahnya, pelaku biasanya orang terdekat dan yang dikenal oleh anak.

Lebih lanjut, kekerasan pada anak dapat berdampak pada kualitas perkembangan anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk lebih lengkapnya, berikut cara mencegah kekerasan pada anak yang bisa dilakukan orang tua, seperti dikutip dari laman DCYF.

Selain mencegah kekerasan pada perempuan, berikut cara orang tua mencegah pelecehan pada anak.

1. Terhubung dengan orang tua lain di lingkungan sekitar

Cara pertama dalam mencegah hal tersebut adalah dengan membantu anak-anak yang rentan dan keluarga mereka.

Caranya yakni bisa dengan memulai kelompok bermain anak di lingkungan sekitar.

Dengan cara ini, Kawan Puan dapat terhubung dengan anak-anak dan orang tua lain di lingkungan.

Tujuan dari hal tersebut adalah untuk membantu anak-anak yang mungkin rentan mengalami kekerasan. 

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan KBGO dapat Diakibatkan Pinjaman Online

2. Disiplinkan anak-anak dengan penuh pertimbangan

Saat sedang marah atau emosi tinggi, usahakan untuk tidak mendisiplinkan anak.

Sebagai gantinya, Kawan Puan bisa menenangkan diri sebelum berinteraksi dengan anak-anak.

Setelah tenang, kamu bisa mengajarkan anak menjadi disiplin tanpa harus memarahi mereka.

Lalu Kawan Puan bisa menggunakan hak istimewa untuk mendorong perilaku yang baik dan jeda untuk membantu anak berperilaku baik.

Baca Juga: PTSD Akibat Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Kenali Gejalanya

3. Perhatikan perilaku dalam mendidik anak 

Kata-kata atau tindakan merupakan hal penting yang dapat menjadi ditiru oleh anak.

Namun, pelecehan berupa kata-kata maupun tindakan dapat menimbulkan luka yang dalam dan bertahan lama bagi anak-anak.

Maka dari itu berikan kasih sayang dalam pengasuhan anak, dan perhatikan kata-kata atau tindakan yang dapat membuat anak merasa bahwa mereka dicintai.

Dengan kata-kata dan tindakan yang baik, Kawan Puan dapat menunjukkan pada anak-anak dan orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan konflik tanpa memukul atau berteriak. 

Selanjutnya, berikut cara melindungi kekerasan pada anak yang mengalami atau melihat kekerasan dalam rumah tangga.

Melindungi anak dari kekerasan dalam rumah tangga

Menurut informasi dari Verywellmind, kekerasan dalam rumah tangga dapat memberi efek jangka panjang pada fisik, mental, dan kehidupan anak-anak di kemudian hari.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, penting untuk melindungi mereka dengan baik dari pelecehan.

Berikut cara untuk melindungi anak dari kekerasan dalam rumah tangga.

- Prioritaskan keselamatan anak

Salah satu cara terbaik untuk melindungi kepentingan dan kesejahteraan anak adalah memprioritaskan keselamatan.

Hal ini agar korban menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk meninggalkan lingkungan yang penuh kekerasan.

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan dan Anak dapat Dilaporkan Melalui Layanan Berikut

Dengan cara ini, anak-anak terhindar dari kekerasan lebih lanjut dan diberi kesempatan untuk tumbuh dalam struktur yang lebih sehat.

- Memberitahu anak hubungan yang sehat

Dengan pandangan miring tentang dinamika romantis, bicaralah pada anak mengenai inetraksi hubungan yang sehat antara pasangan.

Misalnya, memberitahu mereka bagaimana cara mengelola perselisihan dengan benar.

Selain itu kamu juga bisa memberitahu anak bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di mana pun.

Selanjutnya, untuk mencegah siklus kekerasan dalam rumah tangga, ajarkan anak mengenai batasan bahwa tidak ada yang bisa menyakiti mereka.

Kawan Puan, kekerasan pada perempuan dan anak dapat meninggalkan bekas pada diri, sehingga hal ini perlu dicegah dan korban perlu mendapatkan penanganan yang tepat. (*)

Sumber: Kemensos,Verywell Mind,Washington State Departement of Children, Youth, and Familie
Penulis:
Editor: Arintya