Cara Orang Tua Mencegah Terjadinya Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Putri Mayla - Jumat, 10 Desember 2021
Sama seperti kekerasan pada perempuan, kekerasan pada anak perlu dicegah.
Sama seperti kekerasan pada perempuan, kekerasan pada anak perlu dicegah. fizkes/iStockphoto

Selain mencegah kekerasan pada perempuan, berikut cara orang tua mencegah pelecehan pada anak.

1. Terhubung dengan orang tua lain di lingkungan sekitar

Cara pertama dalam mencegah hal tersebut adalah dengan membantu anak-anak yang rentan dan keluarga mereka.

Caranya yakni bisa dengan memulai kelompok bermain anak di lingkungan sekitar.

Dengan cara ini, Kawan Puan dapat terhubung dengan anak-anak dan orang tua lain di lingkungan.

Tujuan dari hal tersebut adalah untuk membantu anak-anak yang mungkin rentan mengalami kekerasan. 

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan KBGO dapat Diakibatkan Pinjaman Online

2. Disiplinkan anak-anak dengan penuh pertimbangan

Saat sedang marah atau emosi tinggi, usahakan untuk tidak mendisiplinkan anak.

Sebagai gantinya, Kawan Puan bisa menenangkan diri sebelum berinteraksi dengan anak-anak.

Setelah tenang, kamu bisa mengajarkan anak menjadi disiplin tanpa harus memarahi mereka.

Lalu Kawan Puan bisa menggunakan hak istimewa untuk mendorong perilaku yang baik dan jeda untuk membantu anak berperilaku baik.

Baca Juga: PTSD Akibat Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Kenali Gejalanya

3. Perhatikan perilaku dalam mendidik anak 

Kata-kata atau tindakan merupakan hal penting yang dapat menjadi ditiru oleh anak.

Namun, pelecehan berupa kata-kata maupun tindakan dapat menimbulkan luka yang dalam dan bertahan lama bagi anak-anak.

Maka dari itu berikan kasih sayang dalam pengasuhan anak, dan perhatikan kata-kata atau tindakan yang dapat membuat anak merasa bahwa mereka dicintai.

Dengan kata-kata dan tindakan yang baik, Kawan Puan dapat menunjukkan pada anak-anak dan orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan konflik tanpa memukul atau berteriak. 

Selanjutnya, berikut cara melindungi kekerasan pada anak yang mengalami atau melihat kekerasan dalam rumah tangga.

Sumber: Kemensos,Verywell Mind,Washington State Departement of Children, Youth, and Familie
Penulis:
Editor: Arintya