Cegah Risiko Penyakit Jantung dengan Deteksi Dini! Ini Saran Dokter Jantung

Anna Maria Anggita - Jumat, 19 November 2021
Deteksi dini penyakit jantung penting dilakukan sebelum gejala parah muncul
Deteksi dini penyakit jantung penting dilakukan sebelum gejala parah muncul Devrimb

Parapuan.co - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit kronis berbahaya yang bisa mengancam nyawa. 

Ketika serangan jantung terjadi, suplai darah yang biasanya memberi makan jantung dengan oksigen terputus, dan otot jantung mulai mati.

Dilansir dari Healthline, penyebab penyakit jantung sebagian besar terjadi karena plak menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung.

Maka dari itu, serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang serius. 

Adapun faktor risiko yang penyebab penyakit jantung yakni gaya hidup seperti merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, kurang olahraga, konsumsi makanan tinggi lemak trans dan jenuh.

Dalam sesi diskusi bertajuk "Deteksi Dini Jantung: Apakah Mungkin?" yang diadakan oleh Siloam Lippo Village dan Roche Indonesia pada Kamis (18/11/2021), di tengah euforia menurunnya kurva pandemi Covid-19 di Indonesia, penyakit jantung masih menempati posisi pertama penyebab kematian di seluruh dunia.

Kondisi ini terjadi karena gaya hidup pasif mayoritas pada usia produktif di perkotaan dinilai menjadi salah satu penyebab. 

Padahal, penyakit jantung sejatinya bisa dicegah dengan deteksi dini secara rutin.

Deteksi dini penyakit jantung sebaiknya segera dilakukan, jangan menunggu gejala muncul terlebih dahulu.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Hindari 5 Makanan Berikut

Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Siloam Hospitals Lippo Village, DR. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI menjelaskan penyakit jantung menyebabkan setidaknya 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit kardiovaskular pada 2018.

Gejala penyakit jantung kerap tidak disadari oleh pengidapnya, terutama jika pasien masih berusia muda dan produktif.

Adapun gejala penyakit jantung yakni:

  • sesak napas yang disertai dengan keringat dingin,
  • rasa lemas,
  • jantung berdebar, atau
  • nyeri dada sebelah kiri

Jika gejala di atas sudah muncul, maka perlu dideteksi dan ditangani sejak dini.

Bukan hanya itu saja, deteksi jantung sejak dini juga berperan penting dalam menentukan tes-tes lanjutan apa yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan jantung masing-masing individu.

“Gejala-gejala penyakit jantung di fase awal kerap dirasakan sebagai gejala umum yang tidak membahayakan kesehatan," ungkap dr. Antonia.

Dikarenakan banyak orang yang merasa gejala umum itu tidak berbahaya, alhasil banyak pasien yang baru memeriksakan jantungnya ketika sudah mengalami gejala yang cukup parah.

Baca Juga: Simak, Ini Cara Mencuci Penis dan Merawat Rambut Kemaluan Pria yang Benar

dr. Antonia mengungkap banyak negara lain merekomendasikan warganya untuk melakukan cek jantung rutin secara berkala minimal lima tahun sekali sejak usia 18 tahun.

Bahkan harus semakin sering memeriksakan diri jika memiliki riwayat kesehatan atau gaya hidup tertentu.

"Pada tahap ini, deteksi dini sudah menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya keterlambatan penanganan pada penyakit jantung," lanjut dr. Antonia.

Mengetahui hal tersebut, dr. Antonia kembali mengungkap bahwa deteksi dini penyakit jantung menjadi opsi ideal untuk mencegah terlambatnya penanganan penyakit jantung pada pasien.

Salah satu inovasi deteksi dini penyakit jantung adalah penggunaan biomarker Troponin T dan NT-proBNP dalam tes darah.

Baca Juga: Ini Penyebab Gigi Tonggos pada Anak dan Cara Mengatasinya, yang Orang Tua Wajib Tahu

Penggunaan biomarker Troponin T dan NT-proBNP diakui sebagai standar emas deteksi dini penyakit jantung di dunia.

Tak hanya berfungsi untuk mendeteksi jantung sejak dini saja, inovasi ini memungkinkan pasien untuk mencari tahu tingkat keparahan kondisi.

Alat ini juga membantu merencanakan pengobatan yang efektif sesuai kondisi kesehatan, dan mencari tahu apakah pengobatan yang selama ini dijalani sudah bekerja dengan baik.

Mengetahui penjelasan dari dr. Antonia di atas, penting bagi Kawan Puan dan masyarakat luas untuk deteksi dini penyakit jantung ya.

(*)