Menkes Sebut Vaksin Anak sedang Diuji Klinis, Ini 3 Merek Vaksinnya

Firdhayanti - Rabu, 27 Oktober 2021
Vaksin Covid-19 pada anak-anak sedang dalam tahap uji klinis.
Vaksin Covid-19 pada anak-anak sedang dalam tahap uji klinis. Oat_Phawat

Parapuan.co - Kawan Puan, saat ini pemerintah sedang mengupayakan vaksinasi Covid-19 untuk anak di bawah 12 tahun. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada tiga merek vaksin yang tengah dipersiapkan untuk digunakan dalam program vaksinasi anak berusia 5-11 tahun.

Menurut Budi, vaksin yang rencananya akan digunakan pada anak usia di bawah 12 tahun adalah Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.

Ketiga merek vaksin tersebut kini sedang dilakukan uji klinik untuk diberikan kepada anak-anak.

Saat ini, pemerintah pun masih menunggu hasil uji klinis ketiga vaksin tersebut untuk diberikan kepada anak-anak.

Baca Juga: Indonesia Terima Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru, Berikut Keunggulannya

"Untuk emergency use authorization sekarang sedang bekerja sama dengan BPOM, juga untuk memastikan bahwa kita bisa mengeluarkan (izin) sesegera sesudah di negara asal ketiga vaksin tersebut Sinovac, Sinopharm dan Pfizer bisa digunakan untuk anak-anak usia 5 sampai 11 tahun," kata Budi melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Selasa (26/10/2021).

Ia menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 5-11 tahun dapat dilaksanakan pada 2022.

"Rencananya kalau itu (vaksin) sudah keluar hasil uji klinisnya, kita bisa mulai digunakan di awal tahun depan," kata Budi. 

Berdasarkan data Kemenkes pada Senin (25/10/2021), terdapat 114.347.101 masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Sementara itu, total sudah ada 69.130.122 orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua.

Adapun target vaksinasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah adalah sebanyak 208.265.720 orang.

Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, pemerintah sejauh ini baru menyasar pada kelompok anak berusia 12-17 tahun.

Adapun sasarannya dengan total sebanyak 26.705.490 orang.

Hingga sekarang, angka vaksinasi untuk golongan tersebut adalah 3.869.466 orang atau 14,49 persen untuk vaksin dosis pertama dan 3.075.393 orang atau 11,52 persen mendapatkan vaksin dosis kedua. 

Baca Juga: Vaksin Booster Dilaksanakan Tahun 2022, Menkes Prioritaskan Kelompok Berisiko Tinggi

 

Untuk itu, sesuai mandat Presiden Joko Widodo, Kemenkes memastikan setiap orang mendapatkan haknya terhadap vaksinasi Covid-19, termasuk masyarakat adat.

“Mereka (masyarakat adat) memiliki hak yang sama untuk divaksinasi, tanpa merusak kain sosial mereka,'' katanya seperti dimuat laman covid19.go.id, Selasa (26/10/2021).

Budi menyebutkan, hal itu sesuai mandat presiden untuk mempercepat distribusi dan proses vaksinasi, khususnya ke wilayah yang aksesnya sulit demi mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Pasalnya, vaksin Covid-19 adalah harapan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit Covid-19 di masa pandemi.

Oleh sebab itu, Budi mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam mempercepat laju vaksinasi Covid-19. (*)

Sumber: YouTube,covid-19.go.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania