7 Penyebab Demotivasi yang Bisa Dirasakan Wanita Karir dalam Bekerja

Putri Mayla - Selasa, 26 Oktober 2021
Beberapa penyebab demotivasi yang bisa dialami wanita karir di tempat kerja.
Beberapa penyebab demotivasi yang bisa dialami wanita karir di tempat kerja. PeopleImages

Parapuan.co - Wanita karir dapat mengalami demotivasi saat bekerja.

Penyebab demotivasi bisa berasal dari berbagai kondisi. Kerap kali persoalan demotivasi dalam bekerja menjadi hal membingungkan. 

Demotivasi bisa dialami oleh karyawan atau manajer dari tim.

Baca Juga: Wanita Karir Harus Tahu, Ini 5 Cara Menjadi Teladan Positif di Kantor

Melansir dari Corecomconsulting, berikut penyebab umum demotivasi karyawan yang juga bisa dialami oleh wanita karir.

1. Tidak Ada Visi Karir

Seorang karyawan yang tidak tahu kemana arah karir mereka dapat berada di keadaan kurang termotivasi.

Sebaliknya, seseorang yang memiliki tujuan jangka panjang dalam karier dapat menambah motivasi dalam bekerja.

Begit juga dengan seseorang yang memiliki target jangka pendek.

Dengan memiliki visi dalam berkarier, seseorang akan cenderung mencapai target ingin dicapai.

Maka itu, penting bagi perempuan karier untuk menentukan visi karier mereka.

 

2. Kurangnya Keamanan

Kurangnya keamanan bisa membuat wanita karir sulit termotivasi.

Terutama jika tidak adanya keyakinan berapa lama dibutuhkan dalam peran saat ini atau di mana kamu dalam satu atau dua tahun mendatang.

Sebaliknya, karyawan yang paling produktif dan termotivasi adalah mereka yang merasa memiliki masa depan jangka panjang dengan perusahaan.

Selain itu, karyawan yang merasa memiliki peluang dalam perusahaan dapat meningkatkan rasa aman untuk mereka.

Baca Juga: 5 Pilihan Profesi Wanita Karir di Bidang Kesehatan, Apa Saja?

3. Tidak Merasa Dihargai Atau Dihargai

Wanita karir yang kurang dihargai tidak mungkin tetap termotivasi untuk waktu yang lama.

Sehingga, penting untuk mengenali upaya yang dilakukan staf jika kamu adalah seorang atasan.

Karyawan yang merasa dihargai dengan apresiasi kinerja mereka dapat meningkatkan motivasi yang mereka dalam bekerja.

4. Kurangnya Peluang Pengembangan

Pengembangan dan pelatihan yang berkelanjutan terbukti dapat meningkatkan dan mempertahankan moral.

Peran atau organisasi yang terasa stagnan tidak akan menginspirasi motivasi, sementara peluang untuk tumbuh dan berkembang secara profesional hampir pasti akan menginspirasi.

Libatkan tenaga kerja lebih jauh dengan menanyakan di mana menurut mereka peluang pengembangan atau pelatihan akan paling bermanfaat.

Hal ini juga penting diketahui oleh perempuan karier.

5. Kurangnya Kepemimpinan yang Baik

Kepemimpinan yang buruk dapat menimbulkan suasana negatif di tempat kerja.

Terlebih lagi jika kurangnya arahan, yang juga dapat memiliki efek buruk pada moral dan produktivitas.

Pemimpin yang baik mampu berkomunikasi dengan jelas dan memberikan fokus kepada tim.

Sambil meningkatkan kepercayaan diri dan menghargai kerja keras.

6. Stres Konflik

Konflik di tempat kerja dapat menyebabkan stres jika tidak dikelola dengan baik.

Inilah sebabnya mengapa lingkungan kerja yang sehat di mana konflik dikelola secara efektif dan tidak ada intimidasi merupakan hal yang penting.

Baca Juga: Tips bagi Wanita Karir Menghadapi Glass Ceiling dalam Dunia Kerja

Mengetahui keluhan karyawan dan mengidentifikasi masalah dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi stres akibat konflik di tempat kerja.

7. Kerja Berlebihan

Beban kerja yang tidak realistis dapat menyebabkan demotivasi dan stres.

Sebaliknya, seorang karyawan yang tidak memiliki cukup tugas atau kurang tantangan dapat segera kehilangan motivasi, hanya karena mereka bosan.

Maka itu, penting untuk mengidentifikasi apa penyebab demotivasi.

Hal ini supaya perempuan karier segera mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

(*)