Jaga Imunitas, Perhatikan Faktor Berikut Ini Sebelum Minum Vitamin C

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 18 Oktober 2021
Cermati hal ini sebelum konsumsi vitamin C
Cermati hal ini sebelum konsumsi vitamin C iStockphotos

"Biasanya muncul bermacam-macam gejala, mulai dari sembelit, perut tidak nyaman, bahkan diare. Dari perspektif keseimbangan gizi, ini jelas mengganggu, apabila pengikatnya disodium fosfat, maka fosfat berlebih akan mendorong kalsium keluar, dalam waktu tertentu ini berpengaruh pada kepadatan tulang, jadi perlu hati-hati mengonsumsinya,” jelas Dr. Rita Ramayulis dengan detail.

Mineral-mineral yang diikatkan ini seperti sodium bikarbonat, disodium fosfat, sodium sitrat, bahkan tambahan pengawet lain.

Pengawet lain yang dimaksud seperti sodium benzoat dan potasium sorbat, dalam jumlah tertentu justru membuat pH lambung makin asam, artinya membuat vitamin C tersebut makin sensitif bagi orang yang memiliki gangguan asam lambung. 

Bahkan sebenarnya risiko ini tidak hanya untuk yang memiliki lambung sensitif tetapi semua orang.

Memang mereka yang lambungnya sensitif akan lebih cepat terpicu dan merasakan keluhan.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Fisik, 5 Vitamin Ini Bisa Bantu Atasi Gangguan Kecemasan

"Secara publik, sebenarnya BPOM memang sudah menentukan dosis aman, tetapi kadang-kadang masyarakat mengonsumsi lebih dari keperluan, baik frekuensi maupun dosisnya. Padahal kandungan zat-zat tersebut juga kita dapat dari makanan lain.

"Intinya, konsumsi zat-zat seperti larutan soda dan pengawet tadi dalam waktu tertentu akan mempengaruhi kesehatan pencernaan dengan manifestasi klinis seperti disebutkan tadi.

"Tak heran ada yang sampai mengalami keluhan seperti orang keracunan, setelah konsumsi merasa mual, pusing, bisa ada yang sampai muntah, nafsu makan berkurang, hingga iritasi pada kerongkongan. Jadi tidak hanya di lambung,” papar Dr. Rita Ramayulis. 

Selanjutnya Dr. Rita Ramayulis juga menambahkan bahwa makin sedikit campuran zat pengawet ataupun zat-zat pengikat lain tentu makin baik. 

“Sebenarnya kan kita tidak memerlukan zat lain selain yang kita cari, apalagi jika ada efek negatif dari kelebihan kelebihan zat pengawet ataupun tambahan soda.

"Kemudian perhatikan juga dosisnya dan teknologi farmasi yang digunakan. Apakah keasamannya telah diolah agar lebih rendah. Itu semua perlu dipelajari agar kita bisa mengambil keputusan dengan tepat,” ujar Dr. Rita Ramayulis. 

(*)

 

Hari Malaria Sedunia, Begini Siklus Penularan dari Nyamuk ke Manusia