Bagaimana Cara Mendukung Keluarga dengan Masalah Kesehatan Mental?

Ericha Fernanda - Minggu, 10 Oktober 2021
Cara mendukung keluarga dengan masalah kesehatan mental
Cara mendukung keluarga dengan masalah kesehatan mental Edwin Tan

Parapuan.co - Semua orang pasti melewati masa sulit. Hal ini mungkin kita rasakan juga saat mengetahui ada anggota keluarga yang sedang berjuang dengan kesehatan mental.

Mungkin mereka tidak berbagi masalah denganmu, tetapi gejalanya bisa sangat jelas terlihat.

Mengalami situasi di atas tidak hanya berat untuk yang menjalani, tetapi kadang sebagai anggota keluarga kita jadi bingung harus melakukan apa. 

Satu hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu mereka adalah sensitif atau peka dengan keadaan.

Sebisa mungkin, hindari pemicu yang membuat suasana hati mereka menjadi buruk, stres, atau ketakutan. 

Baca Juga: Mengapa Spiritualitas dalam Diri Itu Berguna Bagi Kesehatan Fisik dan Mental? Ketahui Alasannya! 

Jika suasana kondusif dan suasana hati keluargamu sudah membaik, jangan tunggu lagi untuk berbicara tentang kesehatan mental dengan mereka.

Berbicara dengan seseorang sering kali merupakan langkah pertama yang harus diambil ketika kamu tahu mereka sedang mengalami masa-masa sulit.

Dengan demikian, kamu dapat mengetahui apa yang mengganggu mereka dan apa yang dapat kamu lakukan untuk membantunya. 

Melansir Mental Health Foundation, berikut cara memulai percakapan dan mendukung keluarga dengan masalah kesehatan mental secara efektif:

 

1. Sisihkan Waktu Tanpa Gangguan

Penting untuk menyediakan ruang terbuka bagi mereka yang sedang mengalami masa sulit. Tidak menghakimi dengana apa yang dialami juga wajib dilakukan. 

Pastikan percakapan dilakukan saat suasana hati mereka dalam keadaan baik, bukan dalam suasana hati yang buruk, stres, atau depresi.

2. Biarkan Mereka Berbagi Sesuka Hati

Biarkan mereka memimpin diskusi dengan kecepatan mereka sendiri. Perlu Kawan Puan ingat bahwa saat ini kamu adalah pendengar.

Maksudnya, kamu harus menggunakan fungsi telinga untuk mendengarkan secara maksimal.

Mendengarkan dengan seksama harus dilakukan mengingat mereka yang mengalami masa sulit biasanya kesulitan berbicara.

Berbicara membutuhkan kepercayaan dan banyak keberanian. Jika kamu mungkin orang pertama yang dapat mereka ajak bicara tentang hal ini, maka dengarkan. 

Baca Juga: Terapi Dapat Membantu Meredakan Amarah Seseorang Karena Depresi

3. Jangan Melakukan Diagnosa

Cobalah untuk tidak membuat asumsi tentang apa yang salah atau melakukan diagnosa dari masalah mereka dengan solusimu sendiri.

Menebak perasaan mereka secara langsung bisa berpengaruh pada suasana hati dan mungkin menimbulkan beban lain pada perasaannya.

4. Biarkan Pertanyaan Tetap Terbuka

Cobalah untuk menjaga bahasamu tetap netral. Beri mereka waktu untuk menjawab dan cobalah untuk tidak memancingnya dengan terlalu banyak pertanyaan.

Jangan pernah menggiring opini mereka saat mereka bercerita, apalagi membandingkan masalah kesehatan mentalnya dengan orang lain.

5. Bicara Tentang Mengelola Stres

Bicarakan tentang cara mengelola stres atau mempraktikkan perawatan diri untuk membuatnya merasa lebih baik, Kawan Puan. 

Berolahraga, pola makan sehat, dan mendapatkan kualitas tidur yang baik dapat membantu melindungi kesehatan mental.

Kita bisa menemani mereka mengelola stres, tetapi itu harus berdasarkan kemauannya dan jangan dipaksa. 

6. Dengarkan Baik-Baik

Kamu tidak harus setuju dengan apa yang mereka katakan, tapi dengan menunjukkan bahwa kamu memahami perasaan mereka, itu sama dengan kamu menghargai perasaan mereka.

Perhatikan secara teliti apa yang diucapkan karena mungkin itu bisa menjadi petunjuk apa yang sebenarnya mereka inginkan.

Baca Juga: Tak Kalah Penting, Ini Cara Dukung Pemulihan Kesehatan Mental Laki-Laki

7. Tawarkan Bantuan Profesional 

Cobalah untuk tidak mengambil kendali dan biarkan mereka membuat keputusan terkait perawatan lanjutan dengan profesional. 

Tetapi, menawarkan bantuan profesional kepada mereka juga harus dilakukan dengan berbekal informasi yang mungkin mereka tanyakan.

Kamu juga dapat meyakinkan mereka jika kamu ada untuk mendukung dan membantu pemulihannya. 

(*)

Sumber: Mental Health Foundation
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini