Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Penyebab Haid Telat

Ratu Monita - Selasa, 5 Oktober 2021
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, penyebab dari mentruasi telat.
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, penyebab dari mentruasi telat. AaronAmat

Parapuan.co - Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi bagian yang penting untuk diperhatikan, khususnya saat menstruasi

Sebagian Kawan Puan tentu pernah mengalami menstruasi telat dan bingung apa yang menjadi penyebab. 

Umumnya, panjang periode menstruasi dari bulan ke bulan akan sedikit bervariasi.

Penting untuk diketahui, siklus menstruasi dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlanjut terus hingga periode berikutnya dimulai. 

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Tips Menjaga Tubuh saat Menopause

Rata-rata, siklus menstruasi kebanyakan orang sekitar 28 hari, namun siklus sehatnya berada di rentang 21 hingga 35 hari. 

Jika periode dimulai antara 1 hingga 4 hari lebih awal atau lebih lambat dari yang diharapkan, kondisi ini masih dianggap normal dan dapat dikatakan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dalam kondisi baik.

Kebanyakan orang akan mengalami menstruasi antara 3 hingga 5 hari atau 3 sampai 7 hari dan hal tersebut juga dianggap normal. 

Namun, apabila periode menstruasi terjadi tidak menentu dan dapat terjadi kapan saja dalam sebulan, hal ini dinilai sebagai siklus menstruasi tidak teratur.

Penyebab menstruasi telat

Siklus menstruasi yang tidak teratur masih dianggap normal jika terjadi pada tahap awal pubertas, yakni selama tiga tahun pertama setelah mengalami menstruasi.

Kondisi tersebut terjadi karena ovarium mungkin belum melepaskan sel telur setiap bulan secara rutin yang disebabkan oleh kadar hormon yang masih berubah-ubah.

Namun, bagi orang yang sudah melewati fase tersebut, terdapat beberap faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan organ kewanitaan, khususnya haid terlambat dan haid tidak teratur.

Melansir dari laman Flo Health, berikut 8 penyebab umum terjadinya masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan berupa haid yang terlambat:

1. Stres

Stres bisa menjadi salah satu alasan paling umum mengapa haid terlambat.

Terdapat beberapa jenis stres, seperti stres emosional yang disebabkan oleh masalah hubungan, depresi, atau kecemasan

Selain itu, ada juga stres fisik yang disebabkan oleh pembedahan, cedera, atau penyakit seperti infeksi virus atau bakteri, diabetes, atau penyakit inflamasi pada saluran pencernaan.

Jika stres yang dialami terlalu berlebihan, maka dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan menstruasi terlambat atau bahkan tidak terjadi.

Siklus menstruasi sendiri diatur oleh sistem kompleks yang mencakup struktur otak (hipotalamus dan kelenjar pituitari), kelenjar tiroid, ovarium, dan rahim.

Stres dapat mengganggu regulasi siklus tubuh dengan memengaruhi hipotalamus.

Ketika itu terjadi, tubuh pun mengaktifkan mekanisme pertahanannya dan hanya fokus pada proses vital, sehingga menunda periode berikutnya sampai situasinya membaik.

Biasanya, setelah stres berkurang, menstruasi pun dapat kembali pulih.

Jika ini tidak terjadi, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Untuk manajemen stres, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan seperti meditasi dan olahraga.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan yang Dialami Penderita Diabetes

2. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan juga menjadi salah satu penyebab umum seseorang mengalami menstruasi telat. 

Pasalnya, kekurangan berat badan dapat mencegah seseorang menstruasi.

Kondisi tersebut terjadi karena penurunan berat badan dalam waktu cepat karena diet atau olahraga yang berlebihan dapat memengaruhi kondisi hormon tubuh dan berdampak pada kondisi kesehatan organ kewanitaan.

Dalam kondisi tersebut, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih setelah kehilangan berat badan dalam waktu singkat.

Dengan menjaga kesehatan dan mempertahankan gaya hidup sehat dapat membantu memulihkan siklus menstruasi menjadi teratur.

3. Kelebihan berat badan

Berat badan yang melebihi batas normal juga memengaruhi siklus menstruasi.

Hal tersebut terjadi karena kelebihan berat badan dapat mempengaruhi ovulasi dengan mengubah kadar estrogen dan progesteron tubuh. 

4. Pemakaian kontrasepsi

Memulai atau menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi.

Kondisi tersebut disebabkan oleh pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin.

Sebagai informasi, kedua hormon tersebut berfungsi dalam mencegah ovarium melepaskan telur dan secara signifikan mengurangi kemungkinan hamil.

Dengan kata lain, ia juga dapat mengurangi frekuensi menstruasi.

Bagi sebagian orang, diperlukan waktu hingga tiga bulan sebelum siklus kembali normal setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal.

5. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

PCOS menjadi suatu kondisi yang cukup umum dalam menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Sebab, kondisi ini membuat tubuh memproduksi androgen dalam jumlah yang lebih tinggi.

Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan kista kecil terbentuk di ovarium ketika folikel tidak pecah untuk melepaskan telur.

Selain menstruasi yang tidak teratur, terdapat gejala umum polycystic ovary syndrome yakni:

  • Pertumbuhan rambut wajah berlebih (hirsutisme)
  • Infertilitas
  • Penambahan berat badan
  • Kulit berjerawat dan berminyak
  • Pola kebotakan pria

Jika salah satu dari gejala-gejala ini muncul selain menstruasi yang terlambat atau tidak teratur, maka penting bagi kamu untuk segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: 6 Cara Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan usai Olahraga

6. Kehamilan

Kehamilan adalah penyebab lain dari haid yang terlambat.

Jika menstruasi terlambat lebih dari seminggu, setelah berhubungan seks tanpa kondom, maka ada kemungkinan kehamilan.

Untuk melakukan tes kehamilan di rumah biasanya dapat dapat dilakukan dengan menghitung dari hari pertama haid terlambat.

Lebih lanjut lagi, bisa juga melakukan tes darah untuk mendeteksi human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah dan dapat dilakukan sebelum periode terlambat.

7. Perimenopause dini

Umumnya menopause terjadi di antara usia 45 dan 55.

Namun, ada beberapa orang yang mengalami perimenopause lebih awal, mengalami tanda dan gejala pada usia 40 atau bahkan lebih muda.

Hal ini berarti menopause semakin dekat dan ovulasi tidak lagi teratur.

Perempuan dalam kondisi perimenopause mungkin masih berovulasi namun tidak teratur.

8. Penyakit tiroid

Tiroid membantu mengontrol siklus menstruasi, dan ketidakseimbangan hormon tiroid dapat menyebabkan siklus menstruasi terganggu.

Ketika kadar hormon tiroid terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berkepanjangan, siklus anovulasi (siklus tanpa ovulasi), dan menstruasi yang tidak teratur.

Dalam beberapa kasus, penyakit tiroid juga dapat menyebabkan menstruasi berhenti selama beberapa bulan, yang disebut amenore.

Untuk mengobati penyakit tiroid, dokter mungkin akan meresepkan penggantian hormon tiroid untuk hipotiroidisme dan supresi tiroid untuk hipertiroidisme.

Berikut, sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami mentruasi terlambat.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki siklus yang berbeda, yang dapat bervariasi panjangnya dari bulan ke bulan.

Namun, jika kamu memiliki kekhawatiran tentang gejala yang berkaitan gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, maka penting bagi kamu untuk konsultasi dengan dokter.

(*)

Sumber: Flo Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati