Kenali Hustle Culture, Penyebab Pekerja Alami Burnout hingga Depresi

Tentry Yudvi Dian Utami - Minggu, 26 September 2021
Kenali hustle culture, budaya kerja yang bisa menyebabkan burnout hingga kematian
Kenali hustle culture, budaya kerja yang bisa menyebabkan burnout hingga kematian laflor

Hustle culture ini pada akhirnya membuat pekerja pun burnout dan memberikan efek negatif untuk kesehatan dan masih banyak lagi. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mendefinisikan burnout sebagai sindrom yang disebabkan lantaran stres kronis di tempat kerja yang tidak bisa dikendalikan.

Burnout menyebabkan pekerja akhirnya pesimis dengan hasil mereka di pekerjaan.

Mereka jadi kurang memiliki motivasi dan energi untuk bekerja dan tidak bisa memenuhi kompetisi.

Dr. M. Tasdik Hasan, peneliti global kesehatan mental mengatakan kalau ada hubungannya antara kesehatan mental dengan bekerja berlebih.

Baca Juga: WFH Bikin Perempuan Karier Stres, Atasi dengan Cara Ini, Apa Saja?

"Seperti jadwal shifting ini bisa merusak sistem biologis tubuh dan punya efek terhadap efesiensi kerja, gangguan tidur, kesehatan mental, perubahan psikologis atau perilaku, stres, depresi, diabetes tipe II, obesitas, hipertensi, dan komplikasi jantung. 

Kita juga tak bisa mengecualikan risiko bunuh diri di Jepang yang menjadi kasus belakangan ini," ujarnya.

Hustle culture juga menumbuhkan racun dalam persaingan antar pekerja.

Padahal, kompetisi yang sehat bisa memotivasi pekerja untuk menjadi lebih baik.

Budaya kerja ini secara keseluruhan bisa mengurangi produktivitas pekerja terhadap perusahaan.