Sosok Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama yang Kenalkan Kontrasepsi di Indonesia

Aulia Firafiroh - Minggu, 26 September 2021
Sosok Marie Thomas
Sosok Marie Thomas kompas

Parapuan.co- Kawan Puan, hari ini tepatnya tanggal 26 September, diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia.

Untuk memperingati hari tersebut, PARAPUAN ingin membahas mengenai sosok Marie Thomas yang merupakan dokter perempuan pertama yang mengenalkan kontrasepsi IUD di Indonesia.

Marie Thomas lahir di Likupang, Sulawesi Utara pada 17 Februari 1896.

Saat kecil, ia hidup berpindah dari kota ke kota lain mengikuti orangtuanya.

Melansir dari laman kompas, ia bisa meraih gelar dokter karena mendapatkan beasiswa untuk menjadi dokter perempuan di Indonesia. 

Sebelumnya, ia adalah apoteker perempuan pertama di Belanda.

Baca juga: Mengenal Dokter Lala, Peraih Rekor MURI Berkat Konten Edukasi di Media Sosial

Riwayat pendidikan Marie Thomas

Marie Thomas memulai pendidikannya di sebuah sekolah Eropa yang berada di Manado.

Setelah lulus, Marie Thomas melanjutkan pendidikannya di School of Training of Native Physicians (STOVIA) yang sebelumnya dikhususkan untuk laki-laki.

Pada tahun 1922, ia menjadi perempuan pertama yang lulus dari STOVIA dengan gelar Indisch Arts (dokter Hindia).

Saat itu, kelulusan dan prestasi Marie dimuat dalam surat kabar di Belanda.

 

Perjalanan karier Marie Thomas

Marie memulai karier sebagai dokter di RS Cipto Mangunkusumo yang saat itu masih bernama STOVIA.

Lalu ia sering pindah-pindah secara nomaden  dari Medan, Padang, dan Manado.

Setelah itu, ia kembali ke Jakarta dan bekerja di RS Budi Kemulian, yang juga rumah sakit milik yayasan SOVIA (Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen).

SOVIA merupakan komunitas yang membentuk dana studi untuk pendidikan dokter Hindia perempuan yang memberikan beasiswa kepada Marie.

Baca juga: Sosok Melanie Perkins, CEO Canva yang Masuk Deretan Miliarder Termuda

Pendiri sekolah kebidanan di Bukittinggi

Setelah menikah dengan Mohammad Joesoef pada 16 Maret 1929, Marie ikut sang suami pindah ke Padang.

Suami Marie bekerja sebagai pelayan kesehatan masyarakat di sebuah rumah sakit di Padang.

Sedangkan Marie bekerja sebagai dokter perempuan di sana.

Ia kemudian mengenalkan metode kontrasepsi baru di Indonesia yang dikenal dengan nama IUD.

Marie juga dikenal sebagai dokter dermawan dan kerap memberikan bantuan medis gratis kepada mereka yang tidak mampu.

Tak lama kemudian, Marie kembali ke Jakarta dan bergabung dalam partai politik yang salah satunya beranggotakan pahlawan Indonesia yaitu Sam Ratulangi.

Setelah itu ia dan suami memutuskan untuk menetap di Bukittinggi dan mendirikan sekolah kebidanan pertama di Sumatera.

Selain menjadi dokter ahli ginekologi, Marie juga merupakan pendiri kebidanan pertama di Indonesia.

Ternyata semangat perempuan Indonesia untuk meraih cita-cita sudah ada sejak dahulu ya Kawan Puan! (*)

 

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh