Berperan dalam Kemerdekaan, 5 Pahlawan Perempuan Indonesia Ini Turut Terjun ke Medan Perang

Firdhayanti - Selasa, 17 Agustus 2021
Cut Nyak Dhien (duduk) saat di pengasingan.
Cut Nyak Dhien (duduk) saat di pengasingan. Tribunnews

4. Martha Christina Tiahahu

ilustrasi Martha Christina Tiahahu
ilustrasi Martha Christina Tiahahu DOK. NATIONAL GEOGRAPHIC

Di usianya yang baru 17 tahun, Martha Christina Tiahahu turut berperan serta dalam perjuangan rakyat timur untuk melawan penjajah. 

Ia lahir pada 4 Januari 1800 di Nusa Laut, sebuah pulau yang terletak 70 kilometer dari Kota Ambon, Maluku.

Ayahnya adalah Kapiten Paulus Tiahahu, orang terpandang di Nusa Laut.

Baca Juga: Ikut Perang Lawan Belanda di Usia 17 Tahun, Ini Kisah Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu bergabung dengan perlawanan Thomas Matulessy atau yang kerap kita kenal dengan Kapitan Pattimura.

Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh imbas dari perubahan situasi politik Belanda dan Inggris di tahun 1810-1816.

Kala itu, rakyat Maluku terkena tanam paksa cengkeh dan pala. Pohon-pohon mereka ditebang dan para pemuda dipaksa masuk dinas kemiliteran.

Pada 17 Mei 1817, Benteng Duurstede jatuh ke tangan pasukan Pattimura. Akan tetapi, Belanda melawan balik.

Beberapa bulan kemudian, Belanda menangkap Pattimura dan melancarkan serangan umum.

Martha memimpin pasukan tempur perempuan dengan ikat kepala melingkar.

Sumber: Kompas.com,nationalgeographic.grid.id,sosok.grid.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania