Mengenal Perawatan Kecantikan Tradisional Tangas Khas Betawi

Ratu Monita - Minggu, 15 Agustus 2021
Mengenal perawatan tradisional tangas Betawi
Mengenal perawatan tradisional tangas Betawi Freepik

Parapuan.co - Untuk mendapatkan kulit tampak sehat dan bercahaya, perawatan lulur mungkin sudah begitu populer oleh berbagai kalangan.

Mengingat telah banyak salon kecantikan yang menawarkan metode perawatan tersebut dengan menggunakan berbagai bahan alami.

Lulur sendiri merupakan perawatan tradisional asal Jawa yang dahulunya dilakukan oleh para putri raja dan biasa dikenal juga dengan sebutan ngadi siliro.

Kendati demikian, terdapat metode perawatan tradisional lainnya yakni asal Betawi yang bernama tangas. 

Dilansir dari situs Kebudayaan Betawi, tangas adalah perawatan kulit yang ditujukan untuk para calon pengantin perempuan. 

Perawatan tradisional ini dilakukan dengan cara diuap menggunakan bahan alami berupa rempah-rempah yang bertujuan untuk menghilangkan bau badan, menghaluskan, mengharumkan, merelaksasi otot, dan menyegarkan tubuh.

Lebih lanjut lagi, perawatan tangas ini meliputi peregangan, membersihkan tubuh atau cuci kaki, pemijatan, dan luluran. 

Salah satu hal yang unik dari perawatan ini adalah pijat pulang langit yang dilakukan untuk merawat bagian organ intim wanita.

Seperti apa proses pemijatannya? Berikut tahapan perawatan kecantikan tradisional khas Betawi, dilansir dari laman Kebudayaan Betawi

Baca Juga: Baik buat Kulit, Begini Cara Tepat Manfaatkan Cokelat untuk Kecantikan

1. Pemanasan

Sebelum melakukan pemijatan pada bagian belakang akan terlebih dahulu dilakukan pemanasan pada bagian kaki.

Tahapan ini akan memberikan sentuhan rasa rileks dan nyaman, sebelum memulai pemijatan. 

Biasanya terapist juga akan mengajak untuk melakukan tarik napas secara bersama-sama. 

Setelah itu, bagin kaki akan sedikit dibuka dan kemudian sang terapist akan memberikan pijatan lembut dan melakukan 'tutup tendet' atau melakukan 'tekan cabut'.

Gerakan pijatan pada bagian ini akan memberikan sensasi awal proses pemijatan.

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh