Jalan kaki Ternyata Baik untuk Otak Kita, Begini Menurut Riset

Firdhayanti - Minggu, 25 Juli 2021
Berjalan kaki dapat memperbahrui white matter, yakni bagian otak yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi dan analisis.
Berjalan kaki dapat memperbahrui white matter, yakni bagian otak yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi dan analisis. iStockphotos

Serabut saraf di bagian tertentu dari otak mereka tampak lebih besar dan lesi jaringan mereka menyusut. 

Perubahan lebih terlihat pada orang yang melakukan jalan kaki dibandingkan yang melakukan menari. 

Sementara itu, kelompok yang tidak berolahraga secara aerobik, menunjukkan penurunan kesehatan materi putih setelah enam bulan dengan penipisan dan kerusakan akson yang lebih besar dan penurunan skor kognitif.

Baca Juga: 4 Jenis Diet yang Ampuh Menurunkan Berat Badan, Salah Satunya Ketogenik

Menurut Agnieszka Burzynska, seorang profesor ilmu saraf dan perkembangan manusia di Colorado State University di Fort Collins, temuan ini memberi tahu kita bahwa materi putih tetap aktif berapa pun usia kita, sebagaimana dilansir dari New York Times

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa jalan cepat selama seminggu pun cukup untuk memoles jaringan dan mencegah penurunan memori. 

Saat pelatihan ini, Agnieszka dan rekan-rekannya berpikir bahwa menari akan menghasilkan materi putih dan kognitif yang lebih besar. 

"Para penari menghabiskan sebagian waktu mereka untuk menonton instruktur dan tidak banyak bergerak. Itu mungkin memengaruhi hasil mereka," kata Agnieszka. 

Namun hingga saat ini, masih dibutuhkan penelitian lagi apakah otak orang yang lebih muda dengan fisik yang jauh lebih bugar mendapatkan manfaat dari latihan aerobik ini. 

Meskipun begitu, penelitian ini menawarkan alasan kuat untuk berolahraga untuk peningkatan fungsi otak kita, Kawan Puan. 

 

(*)

Si Kecil sedang Batuk? Supaya Tidak Semakin Parah, Hindari 3 Buah Ini