Jalan kaki Ternyata Baik untuk Otak Kita, Begini Menurut Riset

Firdhayanti - Minggu, 25 Juli 2021
Berjalan kaki dapat memperbahrui white matter, yakni bagian otak yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi dan analisis.
Berjalan kaki dapat memperbahrui white matter, yakni bagian otak yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi dan analisis. iStockphotos

Berdasarkan studi dari jurnal Neuro Image yang diterbitkan Juni 2021, Andrea Mendez Comenares dan rekan-rekannya mengumpulkan 250 laki-laki dan perempuan usia tua yang tidak banyak bergerak namun sehat. 

Di laboratorium, mereka menguji kebugaran aerobik dan keterampilan kognitif para sukarelawan. 

Tak hanya itu, Kawan Puan. Mereka juga meneliti fungsi materi putih mereka dengan menggunakan pemindaian otak yang canggih. 

Baca Juga: Lansia Tak Selalu Identik dengan Penyakit, Jaga Diri dan Tetap Aktif di Usia Lanjut dengan Hal Ini

Kemudian, mereka membagi relawan menjadi beberapa kelompok. Kelompok tersebut dibagi menjadi ke dalam program latihan yang berbeda-beda dan diawasi tiga kali seminggu. 

Kelompok pertama memulai latihan peregangan dan keseimbangan, kelompok kedua mendapat olahraga berjalan kaki selama tiga kali seminggu sekitar empat puluh menit, sementara kelompok terakhir menari. 

Setelah 6 bulan, mereka diminta untuk melakukan tes yang sama saat di awal penelitian. 

Bagi banyak partisipan, tubuh dan otak mereka didapati telah berubah. 

Para ilmuwan menemukan bahwa para pejalan kaki dan penari lebih bugar secara aerobik. 

Selain itu, berdasarkan hasil pindaian, mereka yang melakukan jalan kaki dan menari memiliki materi putih yang sudah diperbaharui. 

Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Penderita Malaria, Apa Saja?