Aturan PCR Ulang Bagi Pasien Isolasi Mandiri, Perlukah Tes Lagi?

Anna Maria Anggita - Senin, 19 Juli 2021
Ilustrasi melakukan PCR
Ilustrasi melakukan PCR itakayuki

"Dia bisa mendeteksi bahkan materi genetik yang berasal dari virus yang rusak.
Jadi dia nggak bisa membedakan materi genetiknya itu dari virus yang utuh atau rusak," paparnya.

Di samping itu, karena PCR terlalu sensitif, alat ini bisa mendeteksi pasien masih positif meskipun sebetulnya virus sudah rusak dan sudah tidak menular.

Alasan inilah yang mendasari tidak efektifnya melakukan PCR berulang.

Bahkan PCR bisa mendeteksi pasien tetap positif terus menerus sampai tiga bulan.

Baca Juga: Bisakah Vaksin Covid-19 Memengaruhi Menstruasi ? Ini Penjelasan Dokter

Lalu bagaimana dengan mereka yang bergejala sedang dan berat?

"Untuk gejala sedang dan berat ini biasanya masa menularnya lebih panjang.
Karena biasanya pada gejala sedang dan berat, itu respon antibodi, respon sistem imunnya tidak sebaik dengan orang yang bergejala ringan. Jadi angka 10-14 hari itu belum tentu berlaku," ucap dr. Adaninggar pada PARAPUAN.

Jadi pada orang gejala sedang dan berat mereka ini dirawat di rumah sakit, terkadang dokter itu melakukan ulangan PCR untuk meyakinkan lagi apakah ini ada perbaikan atau tidak.

Selanjutnya pada orang yang sudah dirawat di rumah sakit, saat pulang pun pasien diminta untuk menjalankan isolasi tambahan sekitar satu minggu.

"Untuk yang ringan kalau sudah isolasi sekitar 10-14 hari nggak perlu PCR," ungkapnya.

Penulis:
Editor: Linda Fitria

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa