Persona, Shadow, dan Ego: Ketika Teori Psikologi 'Map of the Soul' dan Musik Disatukan oleh BTS

Alessandra Langit - Selasa, 29 Juni 2021
BTS satukan ilmu psikologi dan musik dalam Map of The Soul: Persona
BTS satukan ilmu psikologi dan musik dalam Map of The Soul: Persona Weverse

Lapisan paling luar disebut persona, yang diibaratkan sebagai lapisan paling dilihat oleh orang lain. 

Persona merupakan wajah publik dari setiap manusia, apa yang orang lain pahami dari kita, dan sebatas mengenali “kulit” kita.

Lewat lagu Intro: Persona, BTS menunjukkan lapisan luarnya yaitu bagaimana mereka hadir untuk menghibur.

Namun, karena hanya terlihat “kulit” saja, mereka pun merasakan krisis eksistensial dengan lirik yang tertulis, “Siapa saya, apa yang saya mau? Apa yang kamu mau saya lakukan?”

Pada lagu tersebut, BTS mempertanyakan eksistensi diri untuk diri mereka sendiri atau orang lain.

Baca Juga: Sukses Besar, BTS Berani Langgar Stereotip Gender dan Ciptakan Pesonanya Sendiri

Shadow

Shadow merupakan lapisan yang mengerikan dalam kepribadian manusia.

Pada lapisan ini, tersimpan trauma, kesedihan, kesalahan, kemarahan, dan depresi dalam diri kita.

Namun Murray Stein mengatakan, “Shadow kita butuhkan untuk seimbang. Sisi gelap dalam hidup kita pun kita butuhkan untuk menjadi pribadi yang utuh dan untuk jadi rendah diri.” 

Dalam lagu Interlude: Shadow, BTS menggambarkan sisi gelapnya yang sebenarnya takut dengan popularitas yang mereka rasakan.

Contohnya lirik yang mengatakan, "Aku takut, terbang tinggi itu menakutkan. Tidak ada yang memberi tahuku betapa sepinya di sini."

Mereka berbagi masalah kesehatan mental mereka seperti depresi, kesendirian yang mereka rasakan, dan rasa tidak pernah puas yang menyakitkan.

The Self atau Ego

Ini merupakan lapisan terdalam, bagian inti dari kepribadian manusia yang menjelaskan nilai dalam kehidupan kita.