Cerita BTS tentang Xenofobia dan Perjuangan Masuk Pasar Musik Amerika

Ericha Fernanda - Jumat, 28 Mei 2021
Grup idola, BTS.
Grup idola, BTS. BTS Official

Parapuan.co - Boyband asal Korea Selatan, BTS, baru saja merilis single berbahasa Inggris kedua mereka yang berjudul Butter dengan genre electro-pop, pada Jumat (21/05/2021).

Setelah kesuksesan lagu berbahasa Inggris pertama Dynamite, Butter juga tak kalah sukses.

Pada hari perilisannya, mereka sudah memecahkan rekor dunia di Spotify dan YouTube sebagai pendengar dan penonton terbanyak dalam waktu bersamaan.

Baca Juga: Bertabur Prestasi, Single Butter Milik BTS Pecahkan 5 Rekor Dunia!

Hingga kini, video musik Butter sudah ditonton lebih dari 238 juta kali dengan 15 juta likes.

Perjalanan musik BTS tak bisa dikatakan mudah, pasalnya bersama ARMY, nama fans mereka, berjuang bersama menembus pasar musik dunia.

BTS terdiri dari 7 anak muda bertalenta yaitu Kim Nam-joon (RM), Kim Seok-jin (Jin), Min Yoon-gi (SUGA), Jung Ho-seok (j-hope), Park Ji-min (Jimin), Kim Tae-hyung (V), dan Jeon Jung-kook (Jungkook). 

Grup ini membuat album studio bertajuk Dark & ​​Wild tahun 2014, yang dideskripsikan oleh Suga sebagai "sikap tegas terhadap penindasan dan prasangka".

Mengutip Bustle, sejak saat itu BTS tetap rendah hati meski mereka telah mengumpulkan beragam kesuksesan musik, mendapatkan nominasi Grammy, memecahkan rekor, dan menjual habis seluruh tiket tur stadion.

Di sisi lain, BTS telah menunjukkan pengaruh besar mereka untuk kebaikan seperti bermitra dengan UNICEF, berbicara dua kali di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyumbangkan $1 juta untuk Black Lives Matter, dan mengutuk kejahatan kebencian atau rasisme terhadap Asia-Amerika.

Sumber: Bustle
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara