Sukses Besar, BTS Berani Langgar Stereotip Gender dan Ciptakan Pesonanya Sendiri

Ericha Fernanda - Minggu, 27 Juni 2021
BTS tampil lebih kasual dengan baju dari Gucci.
BTS tampil lebih kasual dengan baju dari Gucci. Dok. Big Hit Entertainment

Parapuan.co - Kesuksesan besar boy group asal Korea Selatan, BTS (Bangtan Sonyeondan) tak perlu diragukan lagi.

Pada tahun 2020, BTS menjadi musisi Korea Selatan pertama yang mencapai nomor satu di Billboard Hot 100 dengan single mereka Dynamite, mengalahkan WAP dari Cardi B dan Megan Thee Stallion, Watermelon Sugar dari Harry Styles, serta Laugh Now Cry Later dari Drake.

Selain itu, BTS diam-diam menyumbangkan $ 1 juta untuk gerakan Black Lives Matter dan mereka telah bermitra dengan UNICEF di Love Myself, sebuah kampanye anti kekerasan pemuda global.

Baca Juga: Sukses Mendunia, Begini Kisah Perjalanan BTS Bisa Sampai Amerika

BTS benar-benar memulai karirnya dari nol, dan semua orang atau ARMY (sebutan untuk fans BTS) bisa menyaksikan perjuangan sulit mereka kala berusia belasan tahun.

Melansir Fashionista, BTS adalah grup K-pop yang pernah dianggap gagal bahkan sebelum mereka debut.

Selama kebangkitan mereka, ketujuh anggota BTS menghadapi pengawasan ketat dan berbagai kesulitan.

Baca Juga: Donasi 260 Juta Rupiah ke Driver Ojol, ARMY Indonesia Buktikan BTS Meal Bukan Tren yang Sia-Sia

Tak perlu diperdebatkan lagi, BTS memiliki kemampuan untuk terhubung dengan audiens mereka dan sangat dekat, melalui media sosial Twitter, YouTube, dan Weverse.

Bahkan, secara khusus mereka menyematkan kata ARMY dalam lirik lagu terbaru yang memecahkan rekor dunia, Butter.

Lagu-lagu BTS dianggap sangat terhubung dengan kehidupan sehari-hari orang, mereka menyuarakan kesehatan mental, cinta diri, harga diri, dan topik yang masih dianggap kontroversial.

Sebab bagi BTS dan ARMY, untuk menaklukkan dunia, kamu harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu, untuk mencintai orang lain, kamu harus menghadapi siapa dirimu.

Sumber: Fashionista
Penulis:
Editor: Linda Fitria