Menurut Psikolog, Begini Cara Tingkatkan Self Control yang Baik

Firdhayanti - Minggu, 27 Juni 2021
Ilustrasi kontrol diri
Ilustrasi kontrol diri iStockphoto

Parapuan.co - Apakah Kawan Puan pernah menahan diri dan emosi saat situasi tertentu? 

Semisal menahan amarah atau bersabar dalam sebuah situasi?

Perilaku menahan emosi dan perilaku ini disebut juga self control

Baca Juga: Selena Gomez Bagikan Pengalaman Dialectical Behavior Therapy, Apa Itu?

"Kemampuan kita untuk membatasi atau mengontrol emosi, perilaku, dan pemikiran agar tidak mudah melakukan sesuatu yang ingin kita lakukan atau sesuatu yang kita nggak boleh lakukan untuk menuju satu tujuan," kata Reynitta Powerwito, Bach. of Psych, M.Psi., Psikolog Klinis saat menjelaskan definisi self control pada PARAPUAN, Senin (21/6/2021). 

Seperti namanya, kontrol diri ini penting dan dibutuhkan manusia. 

"Karena ketika kita berinteraksi dengan orang lain kita perlu menyesuaikan diri dengan batasan-batasan yang memang disesuaikan dengan orang yang sedang kita temui, misalnya, ketika kita ngobrol sama sahabat berbeda sama orang yang baru ketemu," jelas Reynitta. 

Baca Juga: Ini 5 Hal yang Memperlambat Pemulihan Mental Ibu Keguguran Kata Psikolog

Menurut Positive Psychology, orang-orang yang memiliki kontrol diri yang baik akan memiliki kehidupan yang lebih sukses. 

Kontrol diri telah dikaitkan dengan kesuksesan di bidang akademik dan pekerjaan, serta kesehatan sosial.

Tak hanya itu, kontrol diri juga berkaitan dengan kesehatan mental dan fisik yang baik, berkurangnya tindakan kejahatan, serta rentang hidup yang lebih lama. 

Kontrol diri sendiri dipengaruhi oleh dua faktor.

Adapun faktor pertama yang memengaruhinya adalah pola didik orang tua. 

"Yang pertama itu tugasnya orang tua. Pola asuh yang baik itu akan menumbuhkan self control yang cukup pada diri seseorang," kata Reynitta. 

Selain itu, karakter dan kepribadian individu juga berpengaruh. 

"Misalnya orang ini punya gangguan psikologis itu pasti akan lebih sulit untuk mengontrol diri," katanya. 

Baca Juga: 5 Tahap Kesedihan yang Dialami Perempuan Selepas Keguguran, Ini Kata Psikolog

Mengubah Pola 

Memang, kontrol diri dipengaruhi oleh pola asuh di masa kecil maupun karakter dan kepribadian individu.

Akan tetapi, kita bisa meningkatkan kontrol diri dan membenahinya agar lebih baik. 

Dalam hal ini, Reynitta mengatakan untuk memerhatikan 2 hal, yakni analisa kesalahan dan mengubah pola-pola yang merugikan. 

Agar kita memiliki kontrol diri yang baik, kita perlu menganalisa apa yang kurang dalam diri kita terlebih dahulu. 

Baca Juga: Ingin Jadi Perempuan yang Kuat Mental? Kata Pakar, Hindari 13 Kebiasaan Buruk Ini

"Temukan hal-hal yang biasa kita lakukan saat marah dari pemikiran, perilaku, dan emosi," kata Reynitta. 

Ketika sudah mengetahui kekurangan kita, mulailah mencari cara untuk meminimalisir kekurangan tersebut. 

Semisal ketika kamu marah suka memukul orang atau melempar barang, kamu bisa menenangkan diri dengan tidak bertemu orang lain. 

Dalam menganalisa, Reynitta menjelaskan bahwa kita harus mengetahui pola apa yang dapat merugikan kita. 

"Biasanya ada yang bisa mentrigger emosinya menjadi kenapa dia bisa marah meledak-ledak kalau soal anger. Pengalaman aku sih biasanya ada kekecewaan, sakit hati, juga amarah yang belum terselesaikan sehingga terkubur dalam diri kita sendiri," paparnya. 

Baca Juga: Curhat Saat Overthinking Ternyata Baik, Ini Manfaatnya Kata Psikolog

Jika hal itu terjadi, Reynitta menyarankan untuk memperbaiki masa lalu yang membuatnya seperti itu. 

"Harus mencari tahu akar permasalahannya dan mencabutnya," jelas dia.(*)

Sumber: positivepsychology.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Berjalan Kaki Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Ini Penjelasannya