Mentor Penting bagi UMKM, Ini Platform yang Bisa Dimanfaatkan

Arintha Widya - Selasa, 22 Juni 2021
Ilustrasi pebisnis perempuan
Ilustrasi pebisnis perempuan Photo by mentatdgt from Pexels

Parapuan.co - Selama menjalankan bisnisnya, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pasti menghadapi berbagai macam masalah dan tantangan. 

Dalam melewati masa-masa penuh tantangan itu, peran mentor pun dibutuhkan agar bisa membantu mengembangkan bisnis lebih besar dan membantu menemukan solusi atas masalah yang dihadapi.

Namun, dimana para pelaku UMKM dapat menemukan mentor untuk membantu mengembangkan bisnis? 

Ternyata, ada platform yang bisa membantu para UMKM untuk menemukan mentor bisnis yang tepat. 

Yaitu Micro Mentor Indonesia, yang memberikan pelatihan digital para pelaku UMKM.

Pelatihan digital bagi pelaku UMKM dari Micro Mentor Indonesia (MMI) sendiri telah berjalan selama kurang lebih dua tahun dan telah berhasil menjangkau 27 ribu UMKM.

MMI sebagai platform mentoring virtual gratis pertama di Tanah Air, telah berhasil membawa ekosistem pendampingan bisnis virtual dan terukur pada tahun 2019.

Dan sejak pertengahan 2020, jumlah relawan mentor dan pengusaha yang berpartisipasi dalam MMI meningkat lebih dari dua kali lipat.

Baca Juga: 4 Tips agar Pelaku UMKM Mudah Bayar Utang di Masa Pandemi, Apa Saja?

Memang selama pandemi, makin banyak pelaku usaha yang kesulitan menghadapi berbagai macam tantangan.

Terlebih bagi mereka yang sejak pandemi telah beralih ke platform digital untuk mengembangkan usaha kecilnya.

Maka dari itulah mereka semakin menyadari pentingnya peran mentor.

"Mentoring ini membuat sebagian besar UMKM ini bertahan di satu-dua tahun pertamanya," terang Tsania Putri Rahmadani, team leader MMI Mercy Corps Indonesia, pada acara virtual perayaan dua tahun MicroMentor di Indonesia (22/6/2021).

Disampaikan Tsania, dengan mengikuti mentoring, para pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan mereka, mengembangkan bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru. 

"Karena dengan meningkatnya UMKM ini para pelaku usaha bisa ikut menambah lapangan kerja baru," ujarnya lagi.

Ke depannya, menurut Tsania, MMI bakal memperluas lagi jangkauannya ke pelaku UMKM di seluruh penjuru negeri.

Tak hanya dengan sosialisasi di media sosial, Tsania mengatakan bahwa pihak MMI bakal meminta bantuan dari para relawan dan pengusaha yang tergabung untuk ikut membantu.

"Kita akan membentuk relawan MicroMentor sehingga bisa menjangkau UMKM hingga ke daerah-daerah," tutur Tsania.

Baca Juga: Tren Pasar Berubah ke Ranah Digital, Ini Skill yang Wajib Pelaku UMKM Miliki

MMI sendiri merupakan platform hasil kerja sama antara Mastercard dan PT Bank Commonwealth dengan Mercy Corps Indonesia.

"Hingga Mei 2021, kami telah mendukung 106.000 pengusaha UMKM perempuan melalui program Literasi Keuangan ini," ujar Lauren Sulistiawati, Presiden Direktur Bank Commonwealth.

"Kami senang dapat terus mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia melalui MMI yang bekerja sama dengan Mastercard dan Mercy Corps Indonesia," tambahnya.

Menurut Lauren, UMKM berperan penting dalam mendukung perekonomian Indonesia.

Maka dari itulah pendampingan UMKM sangat dibutuhkan agar pengembangan UMKM di Indonesia menjadi lebih kompetitif dan tangguh.

"Terutama di situasi yang penuh tantangan saat ini, sebagai dampak dari pandemi Covid-19," tutur Lauren lagi.

"Kami percaya program seperti MMI akan berperan besar dalam membantu UMKM Indonesia dalam mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang relevan berdasarkan kebutuhan spesifiknya," tutupnya.

Platform ini sudah menjadi komunitas relawan mentor dan UMKM terbesar di dunia.

Baca Juga: Begini Langkah Membuka Instagram Shopping untuk Bisnis di IG

Sejak dimulai, program mentoring digitalnya berhasil mengajak 20 ribu orang menjadi relawan mentor.

Selain itu, program ini juga telah mencapai 50 ribu interaksi dengan UMKM dan pendampingan relawan melalui berbagai kegiatan.

Didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM, MMI bertujuan menghubungkan UMKM dengan mentoring bisnis dan pelatihan keamanan siber untuk mendukung target kementerian, yaitu 30 juta UMKM menjadi bagian dari ekosistem digital pada tahun 2024. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria