Disebut Bongkar Aib Ayahnya, Anak Aa Gym: Anda Pikir Saya Layak Diam Ibu Saya Diperlakukan Buruk?

Aulia Firafiroh - Minggu, 6 Juni 2021
Ghaza anak Aa gym
Ghaza anak Aa gym

Parapuan.co - Perlakuan buruk Aa Gym kepada Teh Ninih dibongkar oleh anak pertamanya, Muhammad Ghaza Al Ghazali.

Hal ini tentu menghebohkan mengingat Aa Gym adalah seorang publik figur sekaligus pendakwah.

Usai Ghaza mengungkapkan perlakuan buruk sang ayah pada ibunya, belum lama ini ia kembali angkat bicara.

Ia mengaku saat ini merasa tidak nyaman karena kehidupan keluarga terutama ayahnya menjadi pembicaraan publik.

Baca juga: Putra Sulung Aa Gym Bongkar Perlakuan Buruk Sang Ayah kepada Teh Ninih

"Apakah anda pikir saya senang dengan kondisi seperti ini? Apakah anda pikir saya bahagia ketika ayah saya dihujat sana sini? Apakah anda pikir saya tidak mempertimbangkan efek dari tulisan saya? Apakah anda pikir saya tidak melakukan apapun selain mengumbar aib?," tulis Muhammad Ghaza Al Ghazali melalui akun Facebook miliknya pada Minggu (6/6/2021).

"Saya tidak akan melakukan pembenaran terhadap apa yang saya lakukan," tambah Ghaza.

Ghaza mengaku bahwa apa yang dilakukannya dengan mengungkap perlakuan buruk ayahnya itu salah.

Namun Ghaza juga bimbang,  pasalnya ia tidak ingin menutupi bagaimana kondisi keluarga yang sebenarnya.

"Ya, cara yang saya lakukan ini salah. Saya minta maaf kepada semuanya. Saya minta maaf atas kehebohan ini. Saya minta maaf kepada pihak manapun yang merasa dirugikan," ujar Ghaza.

Namun apa yang dilakukan Ghaza bukan tanpa pertimbangan yang matang.

Ia merasa bahwa ini adalah cara terbaik yang bisa dilakukannya demi keluarga.

"Namun, izinkan saya menyampaikan. Meskipun cara ini bukanlah cara yang tepat. Tapi ini cara terbaik, untuk saat ini yang bisa saya lakukan," ujar Ghaza. 

Baca juga: Hal-hal yang Dapat Menguatkan Diri Perempuan Setelah Bercerai

Sebelum mengunggah tulisan, Ghaza mengaku segala cara sudah dicoba untuk menyadarkan Aa Gym atas perlakuan buruknya kepada Teh Ninih.

"Bagaimana menurut anda? Jika, bicara baik-baik sudah, diskusi sudah, debat sudah, bicara dalil sudah, bicara qoul ulama sudah, meminta nasihat kepada ulama sudah, meminta ulama menasehati sudah, meminta bantuan kerabat sudah, meminta bantuan orang yang dihormati sudah, menyiapkan pengacara sudah. Daaaaan berbagai hal lainnya," ungkapnya.


"Anda pikir saya layak diam ketika ibu saya diperlakukan demikian? Lalu saya membiarkan ayah saya begitu saja? Anda tahu apa hasilnya? Saya dicap sombong dan durhaka. Ibu saya semakin di-bully, dibilang gak punya iman lah, gak bisa ngurus anak lah, dan masih banyak lagi," ungkapnya menjelaskan.

 

Kemudian Ghaza juga menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa diam saat ulama-ulama yang menasihatinya menganggap ia sombong dan tak mengerti tauhid.

Baca juga: Akui Kapok Poligami, Ini Curhatan Parto Soal Perceraian 10 Tahun Lalu

"Dan bagi ulama yang menasihati, dianggap sombong, tidak mengerti ilmu tauhid, ilmunya belum sampai. Terus saya harus diam? Kemudian anda berbicara kepada saya tentang dosa jariyah. Justru bagus dong, semua dosa yang ayah saya lakukan kepada ibu saya, sekarang saya yang menanggungnya, kurang berbakti apa saya? Begitu, kan?," tambahnya.

"Maaf, barangkali suara anda lebih didengar oleh ayah saya. Ketimbang suara saya, juga para ulama yang dianggap 'ilmunya belum sampai'," tutup Muhammad Ghaza Al Ghazali. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh