Cerita Perjuangan Pangeran Harry Sembuh dari Trauma dengan Terapi EDMR

Firdhayanti - Minggu, 6 Juni 2021
Pangeran Harry melakukan sesi EMDR untuk mengatasi kecemasan.
Pangeran Harry melakukan sesi EMDR untuk mengatasi kecemasan. usatoday.com

Parapuan.co - Pangeran Harry menceritakan proses mengatasi kecemasan yang dialaminya semenjak kematian ibunya, Putri Diana. 

Duke of Sussex itu menceritakan proses melewati trauma yang dialaminya dalam acaranya bersama Oprah Winfrey di Apple TV+.

Pangeran Harry mengaku bahwa ia menjalani terapi eye movement desensitization and reprocessing (EMDR).

Baca Juga: Tak Lagi 5x24 Jam, Ini Durasi Karantina yang Wajib Dipatuhi Pelaku Perjalanan Luar Negri

Melansir USA Today, terapi EMDR ini dikembangkan oleh psikolog Francine Shapiro pada 1980-an, untuk membantu orang mengurangi tekanan di sekitar ingatan yang menyakitkan.

Terapi ini telah digunakan oleh dokter selama beberapa dekade. 

Akan tetapi telah menjadi pengobatan yang semakin populer dan dicari untuk menangani pengalaman hidup yang traumatis atau merugikan.

Saat melakukan sesi terapi, Pangeran Harry merasa gugup dan tegang. Suami dari Meghan Markle ini juga mengatakan bahwa ia merasa tidak berdaya dan tak memiliki jalan keluar akibat kecemasan itu. 

Terlihat Pangeran Harry menepuk bahunya secara bergantian saat dokter menyuruhnya untuk mengingat kembali trauma kelamnya itu. 

Dokter terus mengajukan berbagai pertanyaan tentang apa yang Pangeran Harry alami hingga akhirnya menanyakan apa yang dia lebih suka rasakan.

Pangeran Harry mengatakan bahwa dia ingin pindah ke tempat "ketenangan" dan "kekuatan."

Baca Juga: Mantan Pesinetron Kirana Larasati Beri Tanggapan soal Sinetron Zahra

"Ini hampir seperti gelombang yang tidak dapat dihentikan karena orang-orang mendengar teman mereka membicarakannya, mereka melihat perubahan dalam anggota keluarga mereka," kata Wendy Byrd, konselor profesional yang juga merupakan bagian dari EMDR Internal Association. 

"Ketika saya dilatih pada tahun 2008, saya harus menjelaskan apa itu EMDR dan memberi tahu klien saya mengapa saya pikir itu adalah terapi yang bagus," cerita Wendy. 

"... Sekarang, saya akan mengatakan bahwa hampir semua orang yang datang ke rumah saya bertanya saya untuk EMDR," lanjutnya. 

Baik untuk Semua

Pangeran Harry ingin mengatasi trauma ini tak hanya untuk kebaikan dirinya sendiri. 

Ia mengatakan bahwa mengatasi traumanya sangat penting baik untuk dirinya sendiri serta hubungannya dengan istrinya, Meghan Markle. 

Pangeran Harry bercerita kalau ia akhirnya beralih ke terapi EMDR setelah bertahun-tahun menjalani terapi perilaku. 

"Salah satu pelajaran terbesar yang pernah saya pelajari dalam hidup yakni terkadang kamu harus kembali dan menghadapi situasi yang sangat tidak nyaman dan dapat memprosesnya agar dapat sembuh," kata Pangeran Harry. 

Sekadar informasi, dilansir dari Healthline, terapi perilaku sendiri merupakan sebuah terapi yang berusaha untuk mengubah perlaku yang berpotensi merusak diri sendiri dan berfokus mengubah perilaku tersebut. 

(*)

Sumber: USA Today
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara