Ada Stereotip Pembagian Tugas Rumah Tangga, Suami Butuh Dukungan Istri

Vregina Voneria Palis - Selasa, 8 Juni 2021
Ilustrasi pembagian tugas rumah tangga
Ilustrasi pembagian tugas rumah tangga Nattakorn Maneerat

Parapuan.co - Kawan Puan, dalam kehidupan berumah tangga, tugas rumah tangga tidak bisa hanya dibebankan pada salah satu pihak.

Baik istri maupun suami harus bisa saling membantu dalam mengerjakan dan membagi tugas rumah tangga.

Hal ini juga dijelaskan oleh Psikolog Klinis Dewasa dari Kilinik Lighthouse Kebayoran Baru dan Halodoc, Anindita Citra.

Baca Juga: Tugas Domestik Rumah Tangga, Siapa yang Bertanggung Jawab Penuh?

"Jika beban kerja ditanggung bersama, tentu akan terasa lebih ringan sehingga dapat tercipta suasana keluarga yang harmonis, minim konflik dan tingkat stress pun rendah," kata Anindita.

Namun yang menjadi permasalahan di sini adalah stereotip pembagian tugas rumah tangga ini, Kawan Puan.

Iya, di dalam masyarakat sendiri masih banyak pemikiran bahwa peran atau tugas tertentu identik dengan satu gender.

Sebagai contoh, tugas memasak adalah tugas istri.

Baca Juga: Baru Mengenal Sudah Nyatakan Cinta? Hati-hati Bisa Jadi Romance Scams

"Persepsi yang berkembang di masyarakat kita dalam menilai laki-laki dan perempuan memang cenderung identik dengan peran gender.

Laki-laki digambarkan sebagai sosok yang maskulin (kuat dan berani), sementara perempuan digambarkan sebagai sosok yang feminine (lemah dan lembut).

Contohnya, suami bekerja banting tulang untuk mencari nafkah dan istri mengurus rumah tangga dan mengasuh anak di rumah," kata Anindita kepada PARAPUAN, Jumat (04/06/2021).