Tips Psikolog: Percaya Pada Anak Saat Ia Melakukan Tugas Domestik

Anna Maria Anggita - Minggu, 16 Mei 2021
Ilustrasi mengapresiasi anak yang telah melakukan tugas domestik
Ilustrasi mengapresiasi anak yang telah melakukan tugas domestik Freepik.com

Sebagai orang tua, Kawan Puan dan suami harus percaya pada anak seutuhnya. Hal ini jadi hal pertama yang bisa kita lakuakan sebelum pembagian tugas domestik

"Kita itu harus benar-benar percaya, bukan hanya di depan kita percaya, tapi di dalam hati tidak percaya," ujar Andry.

Sebab, anak pasti itu akan merasa kalau orang tuanya tidak percaya. Menurut Andry, perasaan ini timbul pada anak karena orang tua dan anak pasti memiliki ikatan batin. 

"Jadi, misalnya anak melakukan pekerjaan domestik entah itu menyapu atau mengepel, kalau enggak bersih ya sudah, enggak masalah, enggak perlu dimarahi," tegas Andry.

Tapi sebaiknya beri apresiasi kalau si kecil sudah mau melakukan tugas itu dan mempunyai tanggung jawab gitu.

Menurut Andry, apresiasi tidak perlu dalam hal materi, misalnya berikan high five atau tos, kemudian berikan penghargaan pada anak seperti ucapan.

"Walaupun sederhana, justru apresiasi kecil ini perlu buat anak percaya dengan kita," katanya.

Sayangnya, kalimat apresiasi sederhana seperti hebat, luar biasa, menganggumkan merupakan hal yang kurang biasa. Oleh karena itu, biasakan mengucapkan kalimat pujian tersebut ya, Kawan Puan.

Hal berikutnya yang wajib orang tua lakukan saat pembagian tugas domestik ialah meboreksi saat pekerjaan atau tugas rumah tangga anak tidak beres. 

Perlu ditekankan, kalau mengoreksi dan menyalahkan itu beda.

"Kadang sebagai orang tua kita mengoreksi, tapi endingnya menyalahkan, misalnya 'ini gara-gara kamu rumahnya jadi tambah kotor,' bukan kaya gitu tapi mengoreksi," tutur Andry.

Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Dititipkan di Daycare dan Apa yang Harus Diperhatikan?