Korban Tewas Musibah NTT Menjadi 177 Orang, Warga Hilang 45 Orang

Shenny Fierdha - Senin, 12 April 2021
Suasana banjir bandang dan tanah longsor NTT
Suasana banjir bandang dan tanah longsor NTT ANTARA FOTO/HUMAS BNPB

Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan bahwa pihaknya akan terus mencari puluhan warga yang masih hilang tersebut.

Baca Juga: BNPB Akan Segera Relokasi Pengungsi Bencana NTT ke Tempat Lebih Aman

"Kita tetap akan berupaya optimal dalam pencarian korban sampai nanti ada kesepakatan dengan pihak keluarga korban yang belum ditemukan," kata Doni dalam rilisnya.

Demi membantu BNPB menemukan jenazah dan korban hilang, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) serta organisasi pencarian dan pertolongan Jakarta Rescue telah dikerahkan.

Keduanya menerjunkan sejumlah personel dan anjing terlatih untuk membantu proses evakuasi korban di lokasi-lokasi terdampak.

Untuk menanggapi situasi pascabencana di NTT, Gubernur NTT Viktor Laiskodat menetapkan status tanggap darurat bencana pada Kamis (8/4/2021).

Keputusan Viktor tersebut tertuang dalam Surat Keputusan No. 118/KEP/HK//2021 tertanggal 6 April 2021.

Status tanggap darurat bencana berlaku di provinsi ini dari 6 April 2021 sampai 5 Mei 2021.

Baca Juga: Gubernur NTT Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Menyusul Banjir Bandang dan Longsor

Pada Minggu (4/4/2021), banjir bandang dan tanah longsor menerjang Kota Kupang dan 21 kabupaten di NTT.

Banjir bandang dan tanah longsor ini dipicu oleh siklon tropis Seroja yang terjadi sejak Jumat (2/4/2021) sampai Senin (5/4/2021).

(*)

 

Sumber: rilis media
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara