Sebelum Pergi ke Luar Negeri Saat Pandemi, Wajib Perhatikan 3 Hal Ini

Firdhayanti - Senin, 12 April 2021
Ilustrasi bepergian
Ilustrasi bepergian Robert S. Donovan

Parapuan.co - Saat ini, kita semua rindu bepergian ke luar negeri, bukan? 

Apalagi dengan adanya vaksin yang sedang marak dilakukan di berbagai sektor dan daerah, tentu kita semua berharap dapat bepergian kembali seperti sebelum adanya pandemi. 

Namun, meskipun sudah ada vaksin, ada baiknya kita pertimbangkan lagi sebelum bepergian ke luar negeri. 

Baca Juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Tradisi Padusan Dilarang Pemkab Boyolali

Pasalnya, virus corona masih ada di sekitar kita. 

Melansir Huffpost, berikut hal-hal yang harus kamu perhatikan sebelum pergi ke luar negeri berdasarkan para ahli. 

1. Risiko penularan masih ada 

Meski sudah divaksin, namun bukan berarti hal tersebut membuat kita kebal akan virus dan tidak berisiko jadi perantara penularan virus.

“Individu yang divaksinasi memiliki perlindungan (meskipun bukan perlindungan 100%) terhadap pengembangan penyakit parah jika terinfeksi SARS-CoV-2,” kata Amy McGuire, profesor etika biomedis dan direktur Pusat Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan di Jurusan Kedokteran Baylor College. 

“Namun, kami masih menghasilkan bukti tentang seberapa baik berbagai vaksin melindungi terhadap penularan virus," kata Amy. 

Baca Juga: Tak Boleh Mudik? Ini Rekomendasi Tempat Wisata yang Bisa Kamu Datangi di Jakarta

Memang, vaksin dapat melindungi kita dari virus corona.

Akan tetapi, meskipun sudah divaksin, ada kemungkinan kita masih dapat membawa bahkan menularkan virusnya. 

“Jika seseorang di Amerika Serikat melakukan perjalanan ke negara lain, mereka mungkin mengalami infeksi tanpa gejala yang dibawa ke negara lain. Hal ini membuat orang di sana berisiko,” kata William Miller dekan senior di Ohio State University's College of Public Kesehatan yang dikutip dari Huffpost (11/3/2021).

2. Mutasi virus corona 

William mengatakan mutasi virus corona di negara lain bisa jadi lebih tinggi, lebih mudah menular, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. 

"Transmisi varian ini ke dan dari orang yang divaksinasi sangat mungkin terjadi," sambungnya. 

Varian baru ini masih diteliti lebih lanjut sehingga penting untuk meminimalisir bepergian untuk urusan yang tidak perlu. 

Baca Juga: Bisa Berisiko, Amankah Data Pribadi dalam Paspor Vaksin Digital Saat Bepergian?

3. Perbedaan fasilitas kesehatan 

Saat kamu ingin bepergian ke negara lain, ingatlah bahwa semua fasilitas kesehatan bisa berbeda dengan yang ada di negara kita. 

“Harap diingat bahwa peluncuran vaksin di sebagian besar negara baru saja dimulai dan Covid-19 mungkin belum terkendali,” kata Lázaro-Muñoz, asisten profesor di Baylor's Center for Medical Ethics and Health Policy. 

Selain itu, Lázaro-Muñoz juga mengatakan bahwa wisatawan asing dapat menambah beban lain pada fasilitas  kesehatan yang ada di negara tersebut. 

"Wisatawan dapat menambah tekanan pada sistem perawatan kesehatan yang tegang di negara lain," lanjutnya. 

Nicole Hassoun , seorang peneliti tamu di Cornell University dan profesor filsafat di Binghamton University yang mempelajari etika kesehatan masyarakat mengatakan tentang perbedaan waktu vaksin di setiap negara. 

“Sementara kebanyakan orang di negara kaya mungkin akan memiliki akses ke vaksin tahun ini, mereka di negara miskin kemungkinan harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan vaksinasi,” kata Nicole.

Baca Juga: Penting! Ini 5 Jenis Sakit Kepala yang Tidak Boleh Kamu Abaikan

“Namun, negara-negara miskin mungkin bergantung pada pariwisata yang dibawa oleh perjalanan internasional, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih buruk, semua hal dipertimbangkan, tak terkecuali hal itu,” tutupnya. (*)

Sumber: huffpost.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania