Parapuan.co - Menunaikan ibadah haji adalah impian banyak umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setiap tahunnya, ribuan calon jemaah dari berbagai daerah bersiap menuju Tanah Suci dengan harapan dapat menyempurnakan rukun Islam yang kelima.
Namun, di balik harapan spiritual yang tinggi tersebut, ada satu kenyataan yang tak bisa diabaikan yakni ibadah haji menuntut kekuatan fisik, stamina prima, dan ketahanan tubuh yang baik.
Cuaca ekstrem, perbedaan waktu, padatnya aktivitas, hingga lingkungan yang sangat berbeda dengan Indonesia membuat tubuh berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan selama menjalani rangkaian ibadah haji.
Karena itu, persiapan kesehatan yang matang menjadi satu langkah penting yang tak boleh kamu abaikan. Tanpa kondisi fisik yang baik, kenyamanan dan kekhusyukan dalam beribadah bisa terganggu.
Mengutip dari laman resmi Kemenkes RI, berikut ragam persiapan kesehatan yang perlu dilakukan jemaah haji perempuan. Simak ulasan lengkapnya untuk kamu.
1. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Awal
Pemeriksaan ini mencakup skrining awal, pembinaan kesehatan, hingga pemeriksaan tahap akhir sebelum keberangkatan. Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk memastikan bahwa setiap jemaah benar-benar dalam kondisi sehat dan layak terbang serta mampu menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji tanpa gangguan kesehatan yang berarti.
Tahapan pemeriksaan kesehatan ini dimulai dengan skrining awal yang dilakukan saat pelunasan biaya haji. Dalam tahap ini, kamu akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk mengetahui apakah ada penyakit yang berisiko tinggi seperti hipertensi, diabetes melitus, gangguan jantung, penyakit paru, atau penyakit kronis lainnya.
Jika ditemukan masalah kesehatan tertentu, kamu tidak serta-merta dinyatakan tidak layak, melainkan akan masuk ke dalam fase pembinaan kesehatan. Fase ini sangat penting karena dalam jangka waktu tertentu, kamu diberikan kesempatan untuk mengelola atau menstabilkan kondisi kesehatanmu melalui pengobatan teratur, perbaikan pola makan, olahraga, serta kontrol medis secara rutin.
Baca Juga: WNI Didenda Usai Ketahuan Pakai Viza Ziarah untuk Haji, Kenali 3 Jenis Visa Ibadah
2. Persiapan Obat Pribadi
Jika kamu memiliki riwayat penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau asma, maka membawa obat-obatan pribadi dengan dosis cukup untuk seluruh masa tinggal di Arab Saudi adalah hal yang mutlak.
Selain itu, jangan lupa membawa salinan resep dan surat keterangan dari dokter untuk memudahkan proses pemeriksaan di bandara. Kamu disarankan j untuk membawa obat-obatan dasar seperti:
-
Obat diare
-
Paracetamol
-
Obat antihistamin (untuk alergi)
-
Salep kulit antiseptik
-
Plester dan perban kecil
Dengan memiliki perlengkapan medis pribadi, kamu akan lebih siap menghadapi kondisi darurat ringan selama berhaji.
3. Menjaga Pola Makan dan Hidrasi
Kamu mungkin berpikir bahwa makanan selama berhaji akan selalu tersedia, namun tidak semua jenis makanan cocok dengan perut orang Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menjaga pola makan, tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak atau tinggi gula, serta menghindari makanan yang bisa memicu masalah pencernaan.
Selain itu, hidrasi menjadi tantangan besar. Cuaca di Tanah Suci bisa yang sangat panas bisa membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Jemaah perlu minum air putih minimal 2 liter per hari dan membawa botol minum sendiri yang bisa diisi ulang di tempat-tempat umum.
Kawan Puan, itu tadi persiapan kesehatan untuk jemaah haji perempuan. Ingatlah bahwa ibadah haji adalah ibadah fisik sekaligus spiritual.
Ketika tubuhmu siap, maka hati dan pikiranmu pun akan lebih mudah menyatu dalam kekhusyukan ibadah. Jangan anggap remeh langkah-langkah persiapan kesehatan ini, karena ia adalah jembatan penting menuju haji yang mabrur dan selamat.
Baca Juga: Dokter Kandungan Beri Panduan Aman Menunda Haid bagi Perempuan yang Akan Berhaji
(*)