Dokter Kandungan Beri Panduan Aman Menunda Haid bagi Perempuan yang Akan Berhaji

Arintha Widya - Kamis, 8 Mei 2025
Panduan aman menunda haid bagi perempuan yang akan berhaji.
Panduan aman menunda haid bagi perempuan yang akan berhaji. KTStock

Parapuan.co - Menjalankan ibadah haji adalah impian setiap Muslim, termasuk bagi perempuan. Namun, ada satu hal yang kerap menjadi pertimbangan khusus bagi jamaah perempuan, yakni bagaimana menyiasati datangnya haid agar ibadah tetap berjalan lancar.

Salah satu cara yang umum dilakukan adalah menunda haid menggunakan obat hormonal. Meski terdengar praktis, penggunaan obat ini perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan di bawah pengawasan tenaga medis yang kompeten.

Menurut dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG(K)FER, MARS, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), obat hormon yang digunakan untuk menunda haid umumnya mengandung progesteron. Bagaimana prosedur mengonsumsinya?

Dokter Cepi membagikan panduan menunda haid yang tepat untuk perempuan yang akan berhaji sebagaimana melansir Antara via Kompas.com. Yuk, simak! 

Kapan waktu tepat mulai konsumsi obat penunda haid?

"Supaya ibadahnya lancar, tidak terganggu oleh haid. Jadi yang perlu kita ketahui adalah kapan waktu tepat untuk meminum atau mengonsumsi obatnya," jelas Cepi, Senin (6/5/2025).

Cepi menegaskan bahwa waktu terbaik untuk mulai mengonsumsi obat penunda haid adalah 14 hari sebelum perkiraan datangnya menstruasi berikutnya. Dengan kata lain, konsumsi obat dimulai pada hari ke-14 dari siklus menstruasi. Untuk memperjelas, Cepi memberi contoh, apabila jadwal haid diperkirakan jatuh pada 30 Mei, maka konsumsi obat dimulai sejak 16 Mei. Obat dikonsumsi dua kali sehari dan diteruskan hingga seluruh rangkaian ibadah haji selesai dilaksanakan.

Konsistensi dalam mengonsumsi obat sangat penting. Apabila konsumsi obat dihentikan di tengah-tengah ibadah, risiko keluarnya darah haid menjadi lebih besar. Hal ini tentu bisa mengganggu kelancaran ibadah, terutama dalam menjalankan rukun dan wajib haji yang waktunya terbatas.

Mengatasi bercak darah saat konsumsi obat penunda haid

Baca Juga: Perempuan Haid Tidak Dapat Berpuasa Ramadan, Apa yang Bisa Dilakukan?

Meski sudah mengonsumsi obat sesuai anjuran, ada kalanya beberapa perempuan tetap mengalami spotting atau bercak darah ringan. Kondisi ini sebenarnya cukup umum dan tidak perlu membuat panik. Cepi menjelaskan, spotting biasanya disebabkan oleh dinding rahim yang menipis akibat pengaruh hormon.

"Kalau spotting gini masih bisa ibadah. Karena sebetulnya spotting itu akibat dari dinding rahim yang tipis. Jadi bukan menstruasi itu sebetulnya," ujar Cepi.

Untuk mengatasi bercak ini, solusi yang disarankan adalah meningkatkan dosis obat menjadi tiga kali sehari hingga bercak berhenti. Dengan pengelolaan dosis yang tepat, ibadah tetap bisa dijalankan tanpa gangguan berarti.

Kenali efek samping dan kondisi kesehatan pribadi

Obat hormonal, seperti halnya obat lain, memiliki potensi efek samping. Biasanya, efek samping yang muncul bersifat ringan, seperti mual, pusing, atau rasa tidak nyaman di awal-awal konsumsi. Untungnya, sebagian besar perempuan tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa gangguan signifikan.

Meski demikian, Cepi mengingatkan bahwa tidak semua orang cocok menggunakan obat hormonal. Ada beberapa kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus, misalnya perempuan yang memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi), sedang dalam pengobatan anti-hipertensi, atau pernah mengalami stroke.

"Tapi memang harus diperhatikan kondisi-kondisi yang misalkan ibunya ada riwayat hipertensi atau lagi konsumsi obat anti hipertensi, ada riwayat stroke sebelumnya. Itu harus diperhatikan, bukan tidak boleh (mengonsumsi obat hormon itu). Tapi nanti harus dikonsultasikan dulu ke dokternya," papar dr. Cepi.

Konsultasi dengan dokter, langkah bijak sebelum berangkat haji

Sebelum memutuskan untuk menunda haid, langkah terbaik adalah berkonsultasi langsung dengan dokter, khususnya dokter kandungan. Dokter akan membantu menentukan apakah penggunaan obat hormon aman untuk kondisi kesehatan masing-masing. Dengan pengawasan medis yang tepat, potensi risiko dapat diminimalkan dan manfaat obat dapat dirasakan secara optimal.

Menunda haid memang bisa menjadi solusi praktis agar ibadah haji berjalan lancar dan khusyuk. Namun, keputusan ini harus disertai pengetahuan yang cukup, perencanaan yang matang, serta pengawasan tenaga medis. Dengan begitu, ibadah dapat dijalani dengan nyaman tanpa kekhawatiran terkait kesehatan.

Baca Juga: Kisah Perempuan Alami Haid 1.000 Hari Tanpa Henti, Apa Penyebabnya?

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya