Simak, 10 Tips Hemat Pakai LPG 3 Kg untuk Berbagai Keperluan Dapur

Arintha Widya - Senin, 7 Juli 2025
Tips hemat pemakaian LPG 3 kg untuk rumah tangga.
Tips hemat pemakaian LPG 3 kg untuk rumah tangga. danikancil

Parapuan.co - Pemerintah berencana menetapkan kebijakan satu harga untuk tabung gas elpiji (LPG) 3 kilogram secara nasional. Harga akan ditentukan langsung oleh pemerintah pusat demi menciptakan keadilan, terutama bagi masyarakat kurang mampu. Namun, di tengah wacana ini, pengawasan distribusi masih menjadi tantangan, terutama di tingkat pengecer.

Melansir Kompas.com, rencana ini pun akan dimuat dalam revisi dua peraturan presiden yang mengatur penyediaan dan distribusi LPG bersubsidi. Di tengah kondisi tersebut, penggunaan LPG 3 kg secara bijak menjadi semakin penting agar beban rumah tangga tidak bertambah. Terlebih, pembatasan jumlah pembelian tabung subsidi dalam setahun juga mulai diterapkan.

Terlepas dari rencana di atas, Kawan Puan sebagai pengguna LPG 3 kg bisa menghemat pemakaian untuk mengantisipasi pembatasan jumlah pembelian, tanpa mengorbankan kualitas masakan. Berikut ini 10 tips praktis yang bisa langsung kamu terapkan sebagaimana melansir Shivgas!

1. Periksa Kebocoran Secara Rutin

Kebocoran kecil sering kali tak terdeteksi, tapi bisa menyebabkan pemborosan gas. Biasakan memeriksa selang, regulator, dan sambungan tabung. Matikan knob regulator setelah selesai memasak agar tidak ada gas terbuang percuma.

2. Lap Peralatan Masak Sebelum Digunakan

Wajan atau panci yang masih basah butuh energi lebih besar untuk menguapkan airnya. Karena itu, biasakan mengelap permukaan peralatan masak sebelum diletakkan di atas kompor.

3. Hindari Overcook Saat Masak

Multitasking di dapur sering membuat makanan jadi terlalu matang alias overcook. Ini tak hanya merusak rasa, tapi juga menghabiskan lebih banyak gas. Perhatikan waktu masak sesuai jenis masakan, dan jangan tinggalkan dapur terlalu lama.

Baca Juga: Panci dan Wajan Gosong Jangan Langsung Dibuang, Atasi dengan Ini

4. Gunakan Wajan atau Panci yang Menutup Sempurna Permukaan Kompor

Peralatan masak berbentuk datar dan memiliki dasar yang sesuai dengan ukuran tungku membantu panas menyebar merata, sehingga gas tidak terbuang sia-sia. Hindari penggunaan panci kecil di atas tungku besar.

5. Atur Besarnya Api

Memasak dengan api besar sepanjang waktu bukan berarti lebih cepat matang. Contohnya, air sudah mendidih pada suhu 100°C, jadi menyalakan api besar setelah titik didih hanya akan membuang gas. Gunakan api kecil atau sedang sesuai kebutuhan.

6. Gunakan Air Secukupnya

Masak dengan air terlalu banyak membuat masakan jadi encer dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menguapkannya. Tambahkan air sedikit demi sedikit untuk menghemat waktu dan gas.

7. Siapkan Semua Bahan Sebelum Menyalakan Kompor

Cari-cari bumbu saat api sudah menyala? Itu pemborosan! Siapkan semua bahan dan bumbu sejak awal agar proses memasak lebih efisien dan gas tidak terbuang karena kompor menyala tanpa digunakan optimal.

8. Bersihkan Kepala Kompor Secara Berkala

Baca Juga: 5 Benda yang Tak Boleh Diletakkan Dekat Kompor, Bisa Memicu Kebakaran

Api kompor berwarna biru terang menandakan pembakaran sempurna. Jika warnanya kuning atau oranye, bisa jadi burner kotor. Kompor yang kotor membuat panas tak maksimal dan butuh gas lebih banyak. Bersihkan kompor setidaknya seminggu sekali.

9. Simpan Air Panas dalam Termos

Daripada berulang kali merebus air untuk teh atau kopi, lebih hemat jika kamu merebus satu kali dan menyimpannya dalam termos. Selain hemat gas, juga lebih praktis saat dibutuhkan.

10. Gunakan Panci Tekan (Pressure Cooker)

Pressure cooker memasak lebih cepat dan hemat energi karena tekanan tinggi di dalamnya mempercepat proses masak. Dibanding panci biasa, alat ini bisa menghemat hingga 50–70% pemakaian gas.

Menghemat LPG 3 kg bukan berarti harus mengorbankan kenyamanan saat memasak. Dengan langkah-langkah kecil dan kebiasaan yang lebih teratur, kamu bisa mengelola dapur lebih hemat, aman, dan tetap menyajikan hidangan lezat untuk keluarga. Mulailah dari satu-dua kebiasaan hari ini—lama-lama akan menjadi gaya hidup hemat energi yang berdampak besar!

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya