Selain Mental, Paparan Informasi Negatif Berlebih juga Berdampak pada Fisik

Saras Bening Sumunar - Selasa, 2 September 2025
Paparan informasi negatif berlebih berdampak pada fisik.
Paparan informasi negatif berlebih berdampak pada fisik. chingyunsong

Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu bahwa paparan informasi negatif yang terlalu sering seperti konspirasi politik hingga situasi negara bisa memengaruhi kesehatan. Bukan hanya kondisi mental, informasi negatif bisa berdampak pada kondisi fisik.

Psikolog klinis Logan Jones, PsyD, menuturkan bahwa konten-konten di media sosial yang sifatnya sensasional bisa membuat konsumennya kewalahan memproses informasi.

"Sayangnya, banyak pemberitaan hari ini lebih ditujukan untuk membuat orang terus terpaku pada siklus berita ketimbang sekadar memberi informasi," ujar Logan Jones dikutip dari laman Verywell Mind.

Paparan informasi negatif yang intens bisa memicu respons fight or flight dalam tubuh. Menurut pakar kesehatan mental, Annie Miller, hal ini bisa meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh yang bisa berujung pada kesehatan fisik.

"Ketika otak menafsirkan sebuah ancaman, sistem saraf simpatis teraktivasi. Tubuh akan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin," kata Annie Miller. Dalam jangka pendek, mekanisme ini membantu tubuh lebih waspada terhadap apa yang terjadi di sekitar. 

Namun jika berlangsung terus-menerus, hormon stres yang berlebihan justru dapat mengganggu sistem kekebalan, meningkatkan tekanan darah, serta menimbulkan keluhan fisik lain, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan kelelahan.

Apa Saja Gangguan Fisik Akibat Paparan Informasi Negatif?

Kawan Puan, tanpa disadari paparan informasi negatif yang berulang bisa memicu rasa putus ada dan depresi. Dalam kondisi ini, bukan hanya kesehatan mental yang terganggu tapi juga mengalami gejala fisik seperti:

  1. Sulit tidur atau mengalami insomnia.
  2. Nafsu makan menurut drastis atau malah meningkat.
  3. Detak jantung meningkat dari biasanya.
  4. Mengalami otot tegang atau nyeri di beberapa bagian tubuh.
  5. Mudah lelah dan kehilangan energi. 

Baca Juga: Kenapa Berita Negatif Lebih Cepat Menyebar dan Bikin Stres?

Mengapa Kita Rentan terhadap Informasi Negatif?

Isu seperti korupsi, demonstasi, hingga situasi negara yang memanas dianggap sebagai ancaman besar karena berkaitan dengan rasa aman kolektif. Saat mengonsumsi informasi tersebut, otak bisa menganggap situasi itu sebagai ancaman langsung, meski terjadi jauh dari tempat seseorang berada.

"Bahkan jika hanya sebagai suara latar, siaran berita yang alarmis tetap berdampak negatif pada psikologis," jelas Annie Miller.

Inilah sebabnya, banyak orang meras cemas, mudah marah, atau sulit berkonsentrasi setelah menyerap terlalu banyak informasi seputar kondisi negara.

Penting untuk Tetap Waspada dan Tidak Bersikap Apatis

Meski berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, para ahli menyarankan, masyarakat tetap perlu mengikuti perkembangan informasi. Pasalnya, memahami kondisi negara merupakan bagian penting dari partisipasi warga negara.

"Keseimbangan adalah kuncinya. Masyarakat harus tetap terinformasi, tetapi jangan sampai tenggelam dalam arus informasi yang membuat cemas berlebihan," jelas Jones.

Dengan kata lain, penting untuk tetap mengetahui isu-isu sosial dan politik, tanpa harus mengorbankan kesehatan mental dan fisik. Masyarakat tidak boleh lengah dan abai terhadap kondisi negara, tapi perlu mengatur cara dalam mengonsumsi informasi.

Baca Juga: Terlalu Banyak Terpapar Berita Negatif Bisa Menyebabkan Kelelahan Mental

(*)