Apa yang Bisa Dilakukan Jika Kita Bosan Membacakan Buku untuk Anak?

Arintha Widya - Minggu, 31 Agustus 2025
Apa yang Bisa Dilakukan Jika Kita Bosan Membacakan Buku untuk Anak?
Apa yang Bisa Dilakukan Jika Kita Bosan Membacakan Buku untuk Anak? west

3. Gunakan Kreativitas dan Teknologi

Heather Grace, pustakawan sekaligus pendidik, menyarankan untuk membuat sesi membaca lebih interaktif. "Cobalah aplikasi seperti Novel Effect yang menambahkan efek suara saat kamu membaca, atau tantang anakmu untuk membuat efek suara sendiri. Itu membuat pengalaman membaca terasa ajaib," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa membaca bersama tidak harus lama. "Kamu hanya perlu hadir, bahkan lima menit saja, dan berbagi cerita. Bacalah dengan suara lucu, biarkan anak menyela, atau memilih buku yang sama untuk keseratus kali. Membaca nyaring bukan soal performa, tapi soal kehadiran. Dan kehadiranmu jauh lebih berharga dari apa pun."

4. Anggap Membaca Sebagai Bermain Peran

Bagi Adrienne Kress, seorang aktor sekaligus penulis buku anak, kunci agar membaca tidak membosankan adalah mengubah cara pandang. "Pikirkan berbagi cerita bukan sebagai ‘membaca’, tapi sebagai ‘bermain peran’. Nikmati dengan suara konyol, masuk ke dialog, dan aktingkan bagian dramatis," ujarnya.

Ia bahkan menyarankan orang tua memilih buku yang juga bisa menghibur mereka sendiri, misalnya karya A.A. Milne (Winnie The Pooh), Jon Klassen, atau seri I’m Bored karya Michael Ian Black. Dengan begitu, momen membaca jadi menyenangkan untuk kedua belah pihak.

5. Buat Pengalaman Membaca Lebih Hidup

Leslie Hurtig, Direktur Artistik Vancouver Writers Fest, menekankan pentingnya pengalaman langsung. Mengajak anak ke perpustakaan, toko buku, atau festival literasi bisa membuat mereka melihat penulis sebagai “bintang” dan menumbuhkan inspirasi untuk menulis cerita sendiri.

"Salah satu kenangan terbaik saya adalah ketika kami menyiapkan tumpukan audiobook untuk liburan musim panas. Kami mendengarkannya saat perjalanan panjang di mobil atau ketika bersantai setelah bermain," kenangnya.

Baca Juga: Studi Ini Catat Gen Z Tak Gemar Membacakan Buku untuk Anak, Pahami Alasannya

Intinya Hubungan, Bukan Kesempurnaan

Dari semua tips tersebut, benang merahnya jelas: membacakan buku bukan tentang kesempurnaan, melainkan koneksi. Seperti kata Fay, "Membaca bukan tentang kesempurnaan; ini tentang hubungan. Mulailah dari hal kecil, ikuti keinginan anak, dan ingat: setiap halaman yang kamu bagikan—atau setiap suara konyol yang kamu buat—membangun kisah baru tentang apa itu membaca."

Jadi, jika kamu merasa bosan membacakan buku untuk anak, jangan merasa sendiri. Alih-alih menyerah, coba ubah pendekatan. Dengan kreativitas, fleksibilitas, dan kemauan untuk menikmati proses, waktu membaca bisa kembali menjadi momen berharga yang ditunggu-tunggu, baik oleh anak maupun orang tua.

(*)

Sumber: Today's Parent
Penulis:
Editor: Arintha Widya