Parapuan.co - Pernikahan seharusnya menjadi sebuah perjalanan yang indah, di mana dua insan saling melengkapi, mendukung, dan berbagi suka duka. Sayangnya, tidak semua hubungan pernikahan berjalan sesuai harapan.
Salah satu masalah yang kerap muncul dan sering kali menjadi penyebab retaknya rumah tangga adalah penelantaran dalam pernikahan. Situasi ini bukan hanya menyakitkan secara emosional, tetapi juga dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental, fisik, dan keberlangsungan hubungan.
Sayangnya, masih banyak perempuan belum paham apa itu penelantaran atau pengabaian pernikahan. Berikut PARAPUAN merangkum uraian lengkapnya untukmu:
Apa Itu Penelantaran Pernikahan
Merujuk dari laman Brides, penelantaran dalam pernikahan adalah kondisi di mana salah satu pasangan gagal menjalankan tanggung jawabnya, baik secara emosional, finansial, maupun fisik, sehingga membuat pasangannya merasa sendirian, tidak dihargai, dan tidak mendapatkan dukungan yang semestinya.
Bentuk penelantaran ini bisa sangat beragam, mulai dari kurangnya komunikasi, pengabaian kebutuhan emosional, tidak memberikan nafkah lahir dan batin, hingga meninggalkan pasangan tanpa kejelasan.
Jika kamu berada dalam situasi seperti ini, kamu mungkin merasa seolah-olah hidup dalam sebuah pernikahan hanya sebatas status, tanpa adanya kedekatan, perhatian, atau kerja sama yang sehat.
Bentuk Penelantaran Pernikahan
Penelantaran dalam pernikahan tidak selalu terlihat jelas karena setiap pasangan mengalami dinamika hubungan yang berbeda. Namun, secara umum, penelantaran dapat dibagi menjadi beberapa bentuk utama, yakni:
Baca Juga: Silent Divorce dalam Pernikahan, Ancaman yang Menggerogoti Hubungan
1. Penelantaran Emosional
Ini terjadi ketika pasanganmu gagal memberikan dukungan emosional, empati, atau kasih sayang yang dibutuhkan. Misalnya, ketika kamu menghadapi masalah, tetapi pasanganmu tidak mau mendengarkan, tidak peduli dengan perasaanmu, bahkan sering mengabaikan keberadaanmu.
2. Penelantaran Fisik
Bentuk penelantaran ini muncul ketika pasangan tidak hadir secara fisik dalam kehidupan pernikahan, baik karena kesibukan berlebihan, pergi tanpa kabar, atau memilih menjauh tanpa komunikasi yang jelas. Akibatnya, kamu merasa sendirian dan kehilangan kebersamaan yang seharusnya menjadi fondasi pernikahan.
3. Penelantaran Finansial
Dalam konteks pernikahan, penelantaran finansial terjadi ketika salah satu pasangan sengaja tidak memberikan nafkah atau bantuan ekonomi yang seharusnya menjadi kewajiban bersama. Kondisi ini sering kali menimbulkan konflik berkepanjangan, bahkan dapat berdampak pada kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
4. Penelantaran Batin
Selain aspek lahiriah, pemenuhan kebutuhan batin juga sangat penting dalam pernikahan. Jika pasangan menolak berhubungan intim tanpa alasan jelas atau terus-menerus mengabaikan kebutuhan batinmu, kondisi ini bisa memicu rasa terabaikan dan mengikis ikatan emosional.
Baca Juga: Azizah Salsha-Pratama Arhan Cerai, Mengapa Pasangan Muda Rentan Gagal dalam Pernikahan?
Penyebab Penelantaran atau Pengabaian Pernikahan
Memahami penyebab penelantaran menjadi langkah penting sebelum mencari solusinya. Beberapa faktor yang sering memicu terjadinya penelantaran antara lain:
- Kurangnya komunikasi yang sehat: Ketika kamu dan pasangan jarang berbagi pikiran dan perasaan, jarak emosional pun semakin melebar.
- Tekanan finansial: Masalah ekonomi dapat membuat salah satu pasangan menarik diri dan enggan berbagi tanggung jawab.
- Perselingkuhan: Kehadiran pihak ketiga sering kali membuat pasangan menjadi abai terhadap kewajibannya.
- Perbedaan visi dan prioritas: Jika kamu dan pasangan tidak memiliki tujuan yang sejalan, konflik dan pengabaian bisa muncul.
- Masalah psikologis atau trauma masa lalu: Beberapa orang mengalami kesulitan menunjukkan perhatian karena luka emosional yang belum disembuhkan.
Baca Juga: Tren Pernikahan Intimate Masih Jadi Favorit Gen Z, Ini Tips Mempersiapkannya
(*)