Dr. Becky menawarkan beberapa langkah praktis agar para ibu bisa lebih sehat secara emosional:
1. Kembalikan Perasaan pada Pemiliknya
Ibu bisa membayangkan sedang “mengembalikan” emosi anak kepada mereka. "Ini bukan mendorong anak menjauh, tapi mengembalikan perasaan itu kepada pemilik yang sebenarnya," jelas Dr. Becky.
2. Validasi Perasaan Anak
Setelah itu, orang tua bisa mengakui apa yang dirasakan anak. Misalnya dengan mengatakan, "Kamu sedih karena aku tidak menidurkanmu malam ini. Aku tahu itu terasa berat, dan itu wajar. Besok pagi kita akan bersama lagi."
3. Bantu Anak Membangun Toleransi terhadap Ketidaknyamanan
Respon ini mungkin tidak membuat anak langsung senang. Namun, Dr. Becky menekankan, "Intervensi seperti ini memang jarang dihargai oleh perilaku komunikasi anak. Semakin cepat kita menyadarinya, semakin baik."
Mengapa Penting untuk Ibu?
Dengan memahami bahwa mom guilt sering kali hanyalah kebingungan emosional, para ibu bisa lebih lega untuk mengambil waktu bagi dirinya. Pada saat yang sama, anak-anak juga belajar bahwa rasa kecewa bukanlah sesuatu yang harus selalu dihindari—mereka bisa menghadapinya dengan sehat.
Jadi, lain kali saat merasa bersalah karena memilih me-time, ingat kata Dr. Becky: "Ibu boleh melakukan sesuatu untuk dirinya, dan anak juga boleh merasa tidak senang." Keduanya bisa berjalan beriringan, dan justru di situlah letak keseimbangan peran seorang ibu.
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Rasa Bersalah yang Kerap Menghantui Ibu Bekerja
(*)