Parapuan.co - Di era modern seperti sekarang, pola asuh keluarga mengalami banyak perubahan. Jika dahulu tanggung jawab utama mengasuh anak lebih banyak dipikul ibu, kini semakin banyak ayah yang terlibat aktif dalam proses pengasuhan.
Fenomena di atas dikenal sebagai latte dad, istilah ini merujuk pada para ayah yang tidak hanya fokus mencari nafkah, tetapi juga ikut terjun langsung dalam merawat, mendidik, dan membangun kedekatan emosional dengan anak.
Peran ini ternyata membawa banyak dampak positif, bukan hanya untuk anak, tetapi juga bagi ibu, bahkan keharmonisan keluarga secara keseluruhan. Berikut rangkuman bagaimana pengasuhan seorang latte dad mampu memberikan kontribusi besar terhadap sebuah keluarga:
Dampak Positif Gaya Pengasuhan Latte Dad
1. Membentuk Kecerdasan Emosional Anak Sejak Dini
Merujuk dari laman Today, ketika seorang ayah mengambil peran aktif dalam mengasuh, anak akan merasakan kehadiran figur ayah yang hangat dan suportif. Hal ini berdampak pada perkembangan kecerdasan emosional anak, karena mereka belajar bagaimana mengekspresikan emosi secara sehat, merasa dicintai, serta memiliki rasa aman yang kuat.
Saat anak tumbuh bersama latte dad, mereka cenderung lebih percaya diri, mandiri, dan memiliki kemampuan komunikasi lebih baik dibandingkan anak-anak yang jarang mendapat perhatian dari ayahnya.
2. Mengurangi Beban Psikologis dan Fisik Ibu
Fenomena latte dad juga membawa manfaat besar bagi ibu. Adanya peran ayah yang ikut terlibat dalam mengurus anak, beban ibu baik secara fisik maupun mental menjadi lebih ringan.
Baca Juga: Dilakukan Acha Septriasa dan Vicky Kharisma, Apa Itu Pola Asuh Co-Parenting?
Ibu memiliki kesempatan untuk beristirahat, fokus pada karier, bahkan menjaga kesehatan mentalnya sendiri. Kondisi ini membuat ibu menjadi lebih bahagia dan stabil secara emosional, yang pada akhirnya berdampak positif pada hubungan antara orang tua dan anak.
3. Meningkatkan Kualitas Hubungan Suami Istri
Gaya pengasuhan latte dad juga membantu meningkatkan kualitas komunikasi antara suami dan istri. Dengan adanya pembagian peran yang seimbang, pasangan lebih saling menghargai dan memahami tantangan masing-masing. Hal ini menciptakan hubungan yang harmonis, mengurangi potensi konflik rumah tangga, dan membuat keluarga terasa lebih solid.
4. Menumbuhkan Nilai Keseteraan Gender di Lingkungan Keluarga
Peran aktif ayah dalam pengasuhan juga menjadi contoh nyata bagi anak-anak tentang pentingnya kesetaraan gender. Anak akan belajar bahwa tanggung jawab rumah tangga bukan hanya tugas ibu, tetapi juga ayah. Nilai ini membentuk pola pikir anak menjadi lebih terbuka, empatik, dan menghargai kesetaraan peran dalam kehidupan berkeluarga.
5. Menciptakan Keharmonisan dan Kebahagiaan Keluarga
Keluarga yang menerapkan pola asuh latte dad cenderung lebih bahagia dan harmonis. Anak merasa mendapat kasih sayang penuh dari kedua orang tua, ibu merasa lebih dihargai, dan ayah pun memiliki kesempatan untuk menjalin kedekatan emosional erat dengan keluarga.
Pada akhirnya, keseimbangan di atas menciptakan lingkungan rumah yang hangat, penuh cinta, dan mendukung pertumbuhan mental serta emosional seluruh anggota keluarga.
Kawan Puan, latte dad bukan hanya tren gaya hidup, melainkan perubahan pola pikir yang membawa banyak dampak positif. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak membuat mereka lebih sehat secara emosional, ibu merasa lebih ringan bebannya, dan keluarga menjadi lebih harmonis.
Apabila kamu atau pasanganmu ingin membangun keluarga yang kuat, mulailah dengan saling berbagi peran, saling mendukung, dan menciptakan komunikasi sehat.
Dengan hadirnya sosok ayah yang aktif dan penuh kasih, keluarga tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi tempat terbaik untuk anak-anak berkembang dengan bahagia.
Baca Juga: Survei Mencatat Penyebab Anak Menolak ke Sekolah, Salah Satunya Perundungan
(*)