Parapuan.co - Memiliki bayi baru lahir adalah momen yang penuh kebahagiaan, sekaligus tantangan bagi setiap ibu baru. Salah satu hal penting yang sering luput dari perhatian adalah kondisi kulit bayi, sangat sensitif dan rentan terhadap iritasi.
Banyak ibu baru merasa bingung ketika melihat kulit bayinya terlihat mengelupas, muncul bintik merah, bahkan bercak putih kecil, padahal sebagian besar kondisi tersebut sebenarnya normal dan tidak berbahaya.
Memahami fakta tentang kulit bayi sejak lahir sangat penting agar kamu tidak panik saat menghadapi perubahan pada kulit si kecil. Memahami fakta juga membuatmu bisa memberikan perawatan tepat sesuai kebutuhannya.
Menurut dr. Attila Dewanti, Sp.A(K), sensitivitas kulit bayi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jika orang tua, bahkan kakek dan nenek tidak memiliki riwayat alergi, kemungkinan kulit bayi akan cenderung normal.
"Kalau bapak dan ibunya tidak ada alergi, bisa (normal seiring bertambahnya usia)," ucap Atilla, dikutip dari laman Kompas.
Artinya, bayi tanpa riwayat alergi turunan akan mengalami perkembangan ketebalan lapisan epidermis seiring bertambahya usia. Lapisan kulit yang semakin tebal akan mengurangi sensitivitas terhadap faktor luar.
Bagaimana cara mengetahui kulit bayi yang sensitif?
Kawan Puan, ada kulit bayi yang berubah jadi kering atau mengalami ruam setelah terkena berbagai zat. Cobalah perhatikan reaksi kulit bayi sehabis terkena sabun, diolesi lotion, atau usai pakai baju.
Bila kulit bayi mengalami reaksi setelah mandi dengan sabun, perhatikan kembali bahan-bahan di sabun tersebut. Jika kulit bayi mengalami reaksi setelah diolesi lotion, bisa jadi hal itu disebabkan oleh wewangian atau bahan-bahan lainnya dalam lotion tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Popok Inovatif untuk Perlindungan Kulit Bayi yang Optimal