Mengenal Metode Alokasi Gaji 40-30-20-10, Cocok untuk Perempuan Kerja

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 30 Agustus 2025
Metode 40-30-20-10 dalam pengelolaan keuangan.
Metode 40-30-20-10 dalam pengelolaan keuangan. MTStock Studio

Parapuan.co - Di era modern saat ini, kesadaran perempuan untuk meniti karier dan memiliki penghasilan sendiri kian meningkat. Seiring meningkatnya pendapatan, muncul pula tantangan baru dalam mengatur keuangan agar tetap stabil dan terkendali.

Tidak sedikit perempuan karier yang merasa sudah bekerja keras, tetapi masih kesulitan mencapai tujuan finansial karena kurangnya kemampuan mengelola uang dengan baik. Oleh karena itu, memahami pentingnya pengelolaan keuangan menjadi langkah awal untuk meraih kebebasan finansial dan menciptakan masa depan yang lebih terjamin.

Bicara tentang pengelolaan keuangan perempuan kerja, Eko Endarto, seorang Financial Planner dari Finansial Consulting membagikan metode alokasi gaji 40-30-20-10. Metode pengelolaan uang ini berfokus pada skala prioritas pengeluaran dibandingkan dengan penghasilan.

Menurut Eko, metode ini dibuat karena sifat penghasilan yang terbatas, sementara pengeluaran cenderung tak terbatas. Adapun pembagian metore tersebu,  yakni: 

40 persen untuk kebutuhan sehari-hari.

30 persen untuk cicilan atau utang.

20 persen untuk tabungan dan investasi.

10 persen untuk dana sosial atau amal.

"Menurut saya, yang paling besar tetap konsumsi, karena itu kebutuhan utama sehari-hari," kata Eko dikutip dari Kompas.

Baca Juga: 3 Tips Alokasi Gaji Pas UMR untuk Perempuan Kerja Belum Menikah

Kelebihan dan Kekurangan Metode 40-30-20-10

Menurut Eko, ada baiknya pengeluaran dimulai dari porsi terkecil, yaitu dana amal sebesar 10 persen. Kalau kebutuhan konsumsi didahulukan, maka biasanya alokasi untuk tabungan, investasi, atau amal jadi gagal.

Hal ini lantaran kebutuhan konsumsi yang sifatnya tidak terbatas. Kelebihan dari metode ini terletak pada adanya alokasi yang jelas untuk menabung, beramal, hingga membatasi utang terutama utang konsumtif.

Melalui angka 30 persen utang, 20 persen tabungan, dan 10 persen amal, perempuan kerja diingatkan untuk pentingnya menabung, berbagi, dan tidak berhutang lebih dari 30 persen dari penghasilan.

Walau begitu, metode ini juga punya kekurangan. Tidak semua orang cocok dengan metode 40-30-20-10, terutama jika seseorang tidak memiliki utang sama sekali.

Dengan kata lain, metode 40-30-20-10 bisa menjadi panduan awal bagi siapa saja yang ingin lebih disiplin mengatur gaji. Meski begitu, penerapannya tetap perlu disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.

Kawan Puan, kemampuan pengelolaan keuangan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki setiap perempuan karier untuk menciptakan masa depan finansial stabil dan terencana. Dengan perencanaan keuangan yang tepat, kamu bisa lebih bijak dalam mengatur pengeluaran, menabung, berinvestasi, dan mencapai kemandirian finansial.

Mulailah dari langkah kecil, seperti membuat anggaran bulanan dan menyiapkan dana darurat, karena kebebasan finansial tidak tercapai dalam semalam, tetapi melalui konsistensi dan disiplin dalam mengelola keuangan.

Baca Juga: LDR dengan Suami? Ini 5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasutri

(*) 

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini