2. Pemeriksaan fisik umum
Baca Juga: Kartini Kini 2025, 3 Jenis Pemeriksaan Kesehatan Ini Perlu Dilakukan Perempuan
Dokter akan melakukan evaluasi pada bagian tubuh tertentu seperti mata, telinga, hidung, mulut, dan tenggorokan. Selain itu, menggunakan stetoskop, dokter akan mendengarkan fungsi jantung, paru-paru, hingga usus.
Tidak ketinggalan, pemeriksaan terhadap area tubuh yang rentan seperti perut dan kelenjar getah bening juga dilakukan untuk mendeteksi adanya benjolan atau kelainan yang mencurigakan.
3. Pemeriksaan standar lainnya
Pemeriksaan ini biasanya mencakup pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, serta pemeriksaan laboratorium. Tes darah seperti complete blood count (CBC), kadar kolesterol, hingga glukosa darah sering kali menjadi indikator penting dalam mendeteksi penyakit metabolik. Sementara itu, tes urine atau urinalisis membantu memantau kesehatan ginjal serta saluran kemih.
Jika ditemukan gejala atau indikasi tertentu, dokter dapat menyarankan pemeriksaan lanjutan. Misalnya, pemeriksaan dengan sinar-X, CT Scan, hingga Elektrokardiogram (EKG) untuk mengecek aktivitas jantung.
Bahkan dalam kasus tertentu, tes stres kardio juga dilakukan untuk melihat bagaimana jantung bekerja saat tubuh diberi tekanan. Langkah lanjutan ini memungkinkan diagnosis yang lebih akurat sehingga penanganan medis dapat diberikan secara tepat.
Dengan beragam manfaat yang ditawarkan, medical check up seharusnya menjadi rutinitas tahunan setiap orang, bukan hanya ketika tubuh mulai terasa sakit. Melalui langkah sederhana ini, masyarakat bisa lebih waspada terhadap risiko penyakit dan menjaga kesehatan dengan lebih optimal.
Pada akhirnya, hidup sehat bukan hanya soal mengobati ketika sudah sakit, melainkan menjaga tubuh tetap kuat agar dapat menikmati kehidupan dengan kualitas terbaik.
Baca Juga: Dari Balita sampai Lansia, Pemerintah Beri Kado Medical Check Up Gratis Mulai 2025
(*)
Putri Renata