Rahasia Menyimpan Terong agar Tahan Lama dan Tidak Lembek saat Dimasak

Parapuan.co - Terong merupakan bahan masakan yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Biasanya, terong diolah dengan cara digoreng atau dijadikan balado.

Walau begitu, tak sedikit yang merasa jika terong sulit diolah karena cepat menjadi lembek. Padahal, jika memilih dan menyimpannya dengan tepat, terong bisa tetap segar, lezat, juga tahan lama.

Terpenting sebelum menyimpan, kita harus memilih terong yang tepat, yakni terong segar dan matang. Adapun ciri-ciri terong yang segar dan matang, seperti:

- Bentuk padat dan berat saat dipegang.

- Tekstur kulit mulus tanpa luka atau lubang.

- Sedikit kenyal saat ditekan ringan (tidak terlalu keras atau lembek).

- Hindari terong terlalu lunak (tanda terlalu matang) atau keras (tanda belum matang).

Setelah memilih terong, langkah lain yang tak kalah penting untuk menjaga kualitasnya adalah menyimpannya. Berikut cara menyimpan terong:

Menyimpan Terong Utuh

Menurut laman Kompas, ada dua cara utama, yakni di suhu ruang atau di lemari es.

1. Suhu Ruang

Terong paling awet disimpan pada suhu 10–13 derajat Celsius, mirip suhu lemari anggur atau ruang penyimpanan sejuk. Jika tidak ada, taruh di meja dapur atau tempat sejuk dan kering.

Menyimpan terong di suhu ruangan hanya membuatnya tahan maksimal 2 hari di suhu ruang.

Jauhkan dari buah atau sayuran penghasil gas etilen seperti apel atau pisang, karena dapat mempercepat pembusukan.

2. Lemari Es

Suhu kulkas (sekitar 3 derajat Celsius) sebenarnya terlalu dingin untuk terong, tetapi bisa menjadi pilihan jika ingin menyimpannya lebih dari 2 hari.

Caranya, bungkus terong dengan tisu dapur, lalu simpan di laci sayuran (crisper). Dengan cara tersebut, terong umumnya tahan hingga 1 minggu, namun kualitasnya bisa sedikit menurun. Usahakan simpan terpisah dari buah/sayur penghasil etilen, ya!

Demikian cara menyimpan terong utuh agar tetap segar dan tidak lembek saat dimasak. Jadi, jangan sembarangan untuk menyimpan terong, ya!

(*)