Viral di TikTok Video Pelatih Dimakan Paus Orca, Ternyata Ini Faktanya

Saras Bening Sumunar - Selasa, 12 Agustus 2025
Viral di TikTok pelatih di makan paus orca.
Viral di TikTok pelatih di makan paus orca. Gambar tangkap layar TikTok

Perusahaan seperti TikTok dan Facebook diyakini memiliki teknologi untuk mendeteksi konten palsu, namun misinformasi tetap sulit dibendung, apalagi di era AI yang mempermudah penyebaran konten menyesatkan.

Butuh upaya moderasi yang terus dilakukan, termasuk oleh Meta guna meningkatkan perlindungan konten terhadap remaja, tetapi tantangan terbesar ada pada daya tarik konten sensasional di mata penonton.

Sementara menurut laman The Economic Times tidak ada berita resmi, obituari, atau konfirmasi dari pengelola taman laut maupun kepolisian terkait serangan paus terhadap pelatih bernama Jessica.

Terdapat tanda-tanda manipulasi, seperti suara datar khas audio AI, gerakan air yang tidak alami, dan fakta bahwa Pacific Blue Marine Park tidak pernah ada.

Hoaks ini cepat menyebar karena memanfaatkan ketakutan nyata terhadap orca. Predator laut ini cerdas, kuat, dan memiliki riwayat insiden mematikan di penangkaran.

Hoaks Jessica Radcliffe hanya rekayasa digital, tetapi risiko yang ditimbulkan paus orca di penangkaran tetap nyata.

Mengapa Mudah Termakan Berita Hoaks?

Salah satu alasan utama mengapa kamu bisa dengan cepat percaya pada berita hoax adalah bias konfirmasi, yaitu kecenderungan alami otak untuk mencari, mengingat, dan mengutamakan informasi yang selaras dengan pandangan milikmu. 

Ketika menemukan berita yang sejalan dengan pendapat atau perasaanmu, kamu cenderung langsung menganggapnya benar tanpa mempertanyakan sumber atau validitasnya.

Faktor lain adalah minimnya literasi digital dan media, di mana kamu mungkin belum terbiasa membedakan berita dari sumber kredibel dengan konten yang sengaja dibuat untuk menyesatkan.

Kita juga mungkin kurang memahami cara kerja algoritma media sosial yang cenderung menampilkan informasi serupa dengan yang sering kamu lihat.

Situasi ini akhirnya menciptakan echo chamber atau ruang gema informasi yang membuat kamu merasa semua orang berpikir sama sepertimu. Pada akhirnya, berita hoaks menyebar cepat dan dipercaya!

Baca Juga: Kontroversi Series Bidaah Viral di TikTok, Soroti Peran Perempuan Memerangi Penyimpangan

(*)