Perempuan Memilih Menunda Menikah dan Menjadi Ibu, Apa Alasannya?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 13 Agustus 2025
Alasan perempuan menunda menikah dan menjadi ibu.
Alasan perempuan menunda menikah dan menjadi ibu. LisaValder

Parapuan.co - Di era modern seperti saat ini, berbagai isu tentang perempuan sudah banyak disorot. Ada salah satu topik yang menarik untuk dibahas yakni perempuan memilih menunda menikah dan menjadi ibu.

Bagi sebagian orang, keputusan untuk menunda menikah dan menjadi ibu dianggap sebagai kesalahan. Apalagi, saat ini masih banyak orang-orang yang memberikan standar pernikahan pada usia tertentu.

Padahal sebenarnya, keputusan menunda menikah dan menjadi ibu bukan karena menolak gagasan membangun keluarga, melainkan justru ingin memastikan bahwa setiap keputusan besar dalam hidup diambil dengan penuh kesadaran, perencanaan, serta kesiapan dari berbagai aspek.

Kesiapan mental, finansial, hingga pencapaian pribadi, dipersiapkan secara matang. Pada akhirnya, saat memasuki fase pernikahan dan menjadi ibu, rasa percaya diri yang bersangkutan justru lebih matang.

Menurut Zandile Makhoba, seorang peneliti, menyebut bahwa pola pikir untuk menunda menikah dan menjadi ibu ini berasal dari perkembangan zaman, perubahan peran gender di masyarakat, dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks.

Pada akhirnya, keputusan untuk menunda bukan semata-mata bentuk penolakan terhadap nilai tradisional, tetapi lebih pada strategi untuk membangun fondasi hidup yang kokoh.

"Keputusan menunda menikah dan menjadi ibu dipengaruhi oleh serangkaian faktor yang lebih luas, termasuk stabilitas ekonomi dan keputusan pribadi," ujar Zandile Makhoba dikutip dari News 24.

"Bagi banyak perempuan, ini tentang menciptakan kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai tujuan jangka panjang mereka," imbuhnya.

Lebih jauh lagi, Zandile juga menyebut saat ini perempuan memilih menunda pernikahan dan menjadi ibu demi memperbaiki kehidupan mereka serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri.

Baca Juga: Benarkah Perempuan Egois Ketika Menunda Menikah Demi Stabilitas Ekonomi?

"Penting untuk dicatat bahwa untuk menjadi ibu adalah pilihan yang memberdayakan, dan keputusan untuk menunda kelahiran bertujuan untuk memastikan bahwa perempuan bersikap adil terhadap diri mereka sendiri dalam memenuhi kebutuhan serta fondasi yang mereka anggap penting untuk kehidupan sebagai orang tua," tegasnya.

Adapun beberapa alasan mengapa perempuan memutuskan untuk menunda menikah dan menjadi ibu adalah:

1. Fokus pada Karier dan Pendidikan

Banyak perempuan modern yang memprioritaskan pendidikan dan pengembangan karier karena mereka memahami bahwa memiliki bekal akademis dan keterampilan mumpuni dapat membuka lebih banyak pintu kesempatan di masa depan, baik dalam hal kemandirian finansial maupun kestabilan hidup.

Ketika akhirnya memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, mereka sudah berada pada posisi yang lebih aman secara ekonomi juga psikologis.

2. Kesiapan Mental dan Emosional

Menjadi istri dan ibu bukan hanya soal status sosial, tetapi juga peran besar yang menuntut kesabaran, kestabilan emosi, juga kemampuan menghadapi tekanan.

Sebagian perempuan merasa lebih bijak jika mereka menunggu hingga mencapai kematangan mental yang memadai agar nantinya dapat memberikan lingkungan sehat dan suportif bagi pasangan maupun anak-anak mereka.

Baca Juga: Azizah Salsha Padel Bareng Mantan, Pahami Batasan Berteman dengan Mantan Usai Menikah

3. Pertimbangan Finansial

Kondisi ekonomi global yang fluktuatif membuat banyak perempuan memilih untuk mengumpulkan modal finansial terlebih dahulu sebelum membangun keluarga.

Hal ini karena banyak perempuan mulai menyadari bahwa memiliki anak memerlukan biaya besar, mulai dari kebutuhan harian, pendidikan, hingga kesehatan.

Menurut banyak perempuan, menunda pernikahan menjadi cara untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan ekonomi tersebut.

4. Perubahan Pandangan terhadap Pernikahan

Seiring perkembangan zaman, pernikahan tidak lagi dianggap sebagai tujuan utama yang harus segera dicapai setelah dewasa, melainkan sebagai pilihan hidup dan bisa dijalani kapan pun seseorang merasa siap.

Pada akhirnya, banyak perempuan memilih untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan dan tujuan pribadi tanpa terikat pada tekanan sosial atau norma lama yang menganggap pernikahan harus dilakukan di usia tertentu.

Dari berbagai alasan tersebut, jelas bahwa pilihan menunda menikah dan menjadi ibu bukanlah tanda ketidakmampuan atau penolakan terhadap peran tradisional perempuan, melainkan sebuah keputusan strategis yang diambil dengan pertimbangan matang.

Semuanya bertujuan demi menciptakan kehidupan yang lebih seimbang, sehat, dan bahagia di masa depan.

Baca Juga: Beban Psikologis yang Dirasakan Perempuan saat Ditanya Kapan Menikah

(*)

Sumber: news24.com
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini