3. Pertimbangan Finansial
Kondisi ekonomi global yang fluktuatif membuat banyak perempuan memilih untuk mengumpulkan modal finansial terlebih dahulu sebelum membangun keluarga.
Hal ini karena banyak perempuan mulai menyadari bahwa memiliki anak memerlukan biaya besar, mulai dari kebutuhan harian, pendidikan, hingga kesehatan.
Menurut banyak perempuan, menunda pernikahan menjadi cara untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan ekonomi tersebut.
4. Perubahan Pandangan terhadap Pernikahan
Seiring perkembangan zaman, pernikahan tidak lagi dianggap sebagai tujuan utama yang harus segera dicapai setelah dewasa, melainkan sebagai pilihan hidup dan bisa dijalani kapan pun seseorang merasa siap.
Pada akhirnya, banyak perempuan memilih untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan dan tujuan pribadi tanpa terikat pada tekanan sosial atau norma lama yang menganggap pernikahan harus dilakukan di usia tertentu.
Dari berbagai alasan tersebut, jelas bahwa pilihan menunda menikah dan menjadi ibu bukanlah tanda ketidakmampuan atau penolakan terhadap peran tradisional perempuan, melainkan sebuah keputusan strategis yang diambil dengan pertimbangan matang.
Semuanya bertujuan demi menciptakan kehidupan yang lebih seimbang, sehat, dan bahagia di masa depan.
Baca Juga: Beban Psikologis yang Dirasakan Perempuan saat Ditanya Kapan Menikah
(*)