Berikut beberapa pendekatan yang bisa diterapkan oleh ibu bekerja agar tetap bisa memberikan ASI eksklusif, sesuai pengalaman pribadi:
1. Atur Jadwal Exclusive Pumping di Kantor dan Luar Rumah
Buat jadwal rutin memerah setidaknya setiap 2–3 jam sekali. Gunakan pompa berkualitas, kantong ASIP, dan cooler bag agar ASI tetap aman dan higienis. Bila sulit untuk memompa ASI 2-3 jam sekali atau hanya bisa di waktu istirahat, gunakan alat penampung ASI yang dipakai di payudara. Alat ini setidaknya dapat menampung ASI sementara waktu yang kemudian bisa kamu pindahkan ke kantong ASIP.
2. Kembangkan Fasilitas Laktasi Secara Proaktif
Ajukan permintaan fasilitas atau ruang laktasi ke HR/capster kantor. Jelaskan manfaat bagi kesehatan ibu dan bayi serta produktivitas kerja. Bila tidak memungkinkan ini, mintalah pengertian pada rekan kerja agar kamu bisa memompa ASI di tempat duduk dengan mengenakan kain penutup.
3. Ciptakan Suasana yang Mendukung
Alih-alih hanya memikirkan teknis, penting juga membangun atmosfer di kantor yang suportif—baik dari atasan maupun rekan kerja.
4. Gunakan Metode Pemberian Alternatif
Hindari dot yang bisa menyebabkan bingung puting. Gunakan cup feeder atau sendok untuk memberikan ASIP kepada bayi agar tetap nyaman menyusu langsung nantinya.
Baca Juga: Pentingnya Beri ASI Eksklusif, Ini Manfaat MengASIhi bagi Ibu dan Bayi
5. Perhatikan Kesehatan Mental dan Fisik Ibu
Ibu yang stres dapat mengalami penurunan produksi ASI. Maka itu, penting bagimu untuk menjaga nutrisi, istirahat cukup, dan mintalah dukungan keluarga (khususnya pasangan) untuk meringankan beban.
6. Manfaatkan Konsultasi Laktasi
Bila muncul masalah seperti payudara bengkak atau produksi ASI menurun, segera konsultasi ke konselor laktasi, baik secara daring atau di puskesmas.
7. Pertimbangkan Fleksibilitas Kerja
Jika memungkinkan, diskusikan opsi WFH (work from home) atau jadwal fleksibel untuk memudahkan pump dan manajemen waktu.
(*)