4 Teknik Pernafasan dan Pola Hidup untuk Sembuhkan Luka Otak Akibat Trauma

Arintha Widya - Kamis, 31 Juli 2025
Teknik memulihkan diri dari luka otak akibat trauma.
Teknik memulihkan diri dari luka otak akibat trauma. Kannika Paison

 Baca Juga: Diduga Dialami Anak Baim Wong dan Paula Verhoeven, Apa Itu Trauma Delay?

3. "Rave Pernapasan": Menari dan Menyembuhkan

Siapa bilang penyembuhan harus serius? Niraj mengembangkan breathing rave, sebuah metode yang memadukan musik, tarian bebas, dan pernapasan sadar. Dimulai dengan gerakan bebas mengikuti irama musik, lalu perlahan menenangkan napas melalui hidung, menahan, dan menghembuskan perlahan.

Kombinasi gerak dan napas ini memberi efek seperti olahraga intens, tapi dengan bonus ketenangan batin. Tak hanya melatih tubuh, metode ini juga membantu menstabilkan sistem saraf dengan cara menyenangkan.

4. Yoga Tradisional yang Menggabungkan Napas dan Kontraksi Otot

Latihan yoga yang mengintegrasikan napas, kontraksi otot, dan kesadaran penuh dalam setiap pose dapat memperkuat hubungan antara pikiran dan tubuh. Teknik ini mengajarkan tubuh untuk tetap tenang dalam tekanan—secara harfiah dan metaforis.

Menahan napas dalam pose tertentu sambil melakukan tarikan napas kecil membantu melatih efisiensi oksigen dan ketahanan otot. Dengan latihan ini, tubuh belajar kembali mengenali rasa aman dan damai—fondasi penting dalam proses penyembuhan trauma.

Hidup Lebih Lama Lewat Napas yang Tenang

Fakta menarik: makhluk hidup dengan napas paling lambat seperti kura-kura, paus, atau gajah—adalah yang berumur panjang. Perlambatan napas menurunkan stres oksidatif dan membantu tubuh bekerja lebih efisien.

Dalam tradisi yogi India, para pertapa dikenal hidup ratusan tahun di pegunungan dengan kadar oksigen rendah—sebuah bukti penguasaan tubuh terhadap oksigen dan racun. Bahkan, aktivitas sederhana seperti bernapas melalui hidung dan bersenandung bisa meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh.

Menyembuhkan Trauma Bukan Sekadar Mengatasi Luka

Luka batin membutuhkan pendekatan menyeluruh. Bukan hanya menenangkan emosi, tapi juga menyehatkan ulang otak dan tubuh. Melalui pernapasan sadar, puasa yang tepat, yoga tradisional, dan sedikit tarian bebas, setiap orang bisa mengambil kembali kendali atas dirinya.

Ingat, penyembuhan bukan tentang cepat sembuh, tapi tentang memberi tubuh dan pikiran ruang serta alat untuk pulih secara utuh—hingga mampu merasa aman, kuat, dan utuh kembali. Selamat mencoba teknik di atas, ya.

Baca Juga: Trauma yang Tak Terlihat, Memahami Luka Psikologis Perempuan Korban Pemerkosaan

(*)

Sumber: Your Tango
Penulis:
Editor: Arintha Widya