Benarkah Luka Sebaiknya Dibiarkan Terbuka agar Cepat Sembuh?

Kinanti Nuke Mahardini - Jumat, 18 Juli 2025
Merawat luka yang baik dan benar
Merawat luka yang baik dan benar (Farknot_Architect/Getty Images)

Parapuan.co - Dalam kehidupan sehari-hari yang aktif dan banyak kegiatan, kita mungkin mengalami luka. Saat menjadi ibu dan juru masak bagi keluarga terkasih, kita mungkin mengalami luka gores karena pisau. 

Bukan hanya kita, orang tersayang seperti buah hati juga mungkin terluka saat bermain. Entah terjatuh saat berlari atau memanjat, kemungkinan tersebut dapat terjadi. 

Saat terluka, kita mungkin membiarkan luka tersebut dalam keadaan terbuka. Tujuannya, agar luka tersebut cepat kering karena diangin-anginkan. 

Penanganan luka dengan cara dibiarkan begitu saja ternyata masih menjadi mitos yang salah. Berdasarkan data Usage and Attitude - Regular Wound Plasters 2021, banyak orang masih menganggap luka kecil tidak perlu dirawat serius.

Data ini disampaikan oleh Hansplast dalam konferensi persnya di Jakarta Selatan (9/7) lalu. Faktanya, 49 persen masyarakat masih enggan menggunakan plester, terutama karena masih banyak sekali mitos mengenai perawatan luka.

Salah satu mitos yang paling terkenal adalah luka tidak perlu ditutup karena memperlambat penyembuhan. Padahal, plester akan memberikan perlindungan maksimal pada lukamu. 

Dari sisi medis, dr. Kevin Mak, menekankan pentingnya kita menutup luka dengan plester. Menurutnya, "Banyak orang masih salah kaprah dengan luka kecil. Padahal, kalau tidak dilindungi dengan tepat, bisa memicu infeksi dan komplikasi yang lebih serius." 

Masih dalam acara serupa, Dokter Kevin juga menuturkan cara terbaik untuk mengatasi luka. Pertama, luka harus dibersihkan, salah satunya dengan menggunakan Hansaplast Antiseptik. 

Usai dibersihkan, hal berikutnya yang bisa dilakukan ialah menutup luka tersebut dengan plester, termasuk Hansaplast Second Skin Protection, produk terbaru Hansaplast. 

Baca Juga: Tips Mendampingi Anak Praremaja Merawat Tubuhnya saat Masa Pubertas