Parapuan.co - Di tengah perkembangan zaman yang terjadi masa kini, sebuah perubahan menarik pun terjadi. Bagaimana tidak, banyak orang tua yang kini lebih menginginkan anak perempuan ketimbang anak laki‑laki.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah ini sekadar tren sosial atau ternyata ada alasan mendalam di baliknya? Menurut laporan dari The Economics yang dikutip dari Kompas, pergeseran ini disebabkan karena munculnya persepsi bahwa anak laki-laki membawa beban sedangkan anak perempuan adalah anugerah.
Bukan hanya itu, faktor budaya hingga kondisi psikologis orang tua juga bisa menjadi alasan lain mengapa anak perempuan lebih didambakan daripada anak laki-laki. Misalnya saja di Afrika sub-Sahara, di sana seorang laki-laki diwajibkan untuk membayar mahar besar kepada keluarga perempuan yang dinikahi.
Inilah alasan mengapa banyak orang tua menginginkan anak perempuan. Bukan hanya itu, preferensi terhadap anak perempuan mungkin bukan tanda emansipasi, melainkan cerminan peran gender yang langgeng. Asumsi bahwa anak perempuan akan lebih "mengasuh" sementara anak laki-laki akan menjauh, sudah mengakar bahkan dalam masyarakat dunia.
Lebih jauh lagi, ada faktor lain yang memengaruhi keinginan orang tua terhadap jenis kelamin anak. Berikut PARAPUAN merangkumnya untuk kamu.
1. Pengalaman Pribadi
Danti Wulan, psikolog Ibunda.id ,mengatakan bahwa pengalaman masa kecil orang tua dengan saudara kandung laki-laki dan perempuan juga dengan orang tua sendiri bisa membentuk preferensi mereka terhadap jenis kelamin anak.
Sebagai contoh, dalam keluarga, anak perempuan lebih gesit dan perhatian ke keluarga, sedangkan anak laki-laki sebagai yang membantu secara fisik.
2. Budya (?) dan Norma Sosial
Baca Juga: 8 Hal yang Perlu Diajarkan ke Anak Perempuan Sebelum Masuk SMP
Norma budaya dan sosial dalam masyarakat tertentu dapat memengaruhi preferensi jenis kelamin anak. Beberapa budaya mungkin lebih menghargai anak laki-laki sebagai pewaris keluarga, sementara yang lain mungkin lebih menghargai anak perempuan.
3. Faktor Psikologis
Beberapa faktor psikologis dapat memengaruhi preferensi orangtua terhadap jenis kelamin anak. Misalnya, beberapa orang tua mungkin merasa lebih nyaman berinteraksi dengan anak laki-laki atau perempuan karena kepribadian dan gaya komunikasi mereka.
4. Pertimbingan Praktis
Menurut Danti, beberapa orang tua mempertimbangkan faktor-faktor praktis seperti biaya pendidikan, kesehatan, dukungan finansial di masa depan seperti pernikahan, saat membuat preferensi jenis kelamin anak.
"Jadi dalam hal pemilihan preferensi anak, kalau menurut saya, tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan ini. Dan preferensi orang tua dapat bervariasi tergantung pada pengalaman pribadi, budaya, dan harapan mereka," tandasnya.
Preferensi terhadap anak perempuan bukan hanya sekadar tren singkat. Ia muncul dari tumpukan alasan yang kompleks.
Di sisi lain, tren ini mencerminkan transformasi keluarga modern yang makin menghargai kedalaman relasi dan kualitas hidup emosional ketimbang stereotip gender lama.
Baca Juga: 3 Konflik yang Sering Dihadapi Ibu dan Anak Perempuan, Apa Saja?
(*)