Parapuan.co - Setelah sebelumnya menjadi sorotan karena dipenuhi konten dewasa yang terselubung meski diklaim ramah anak, Roblox kini mengambil langkah baru. Pada 17 Juli 2025, platform game populer ini mengumumkan empat fitur keamanan tambahan yang ditujukan khusus untuk pengguna remaja berusia 13 hingga 17 tahun.
Pembaruan ini hadir beberapa bulan setelah Roblox meluncurkan kontrol orang tua untuk anak di bawah usia 13 tahun. Langkah ini seolah menjadi jawaban atas berbagai kekhawatiran yang sebelumnya yang viral, di mana banyak percakapan hingga aktivitas seksual di game yang bisa diakses oleh anak-anak.
Ketika Roblox menjadi bagian dari keseharian jutaan anak dan remaja di seluruh dunia, memperkuat sistem perlindungan pengguna menjadi keharusan. Untuk itu, berikut ini fitur keamanan tambahan terbaru dari Roblox seperti dikutip dari Parents!
Apa Saja Fitur Keamanan Terbaru dari Roblox?
Berikut ini empat fitur utama yang kini diterapkan Roblox untuk meningkatkan keamanan remaja:
1. Trusted Connections
Salah satu pembaruan paling mencolok adalah penggantian istilah "Friends" menjadi "Connections", serta hadirnya fitur “Trusted Connections”. Fitur ini memungkinkan remaja usia 13 tahun ke atas untuk berkomunikasi lebih bebas—baik lewat pesan teks maupun suara—dengan koneksi terpercaya yang telah mereka setujui.
Namun, untuk bisa saling menjadi Trusted Connections, pengguna harus terlebih dahulu melewati proses verifikasi usia, sehingga anak di bawah 13 tahun tidak bisa mengakses fitur ini. Tujuan utama fitur ini adalah agar remaja tidak perlu meninggalkan platform Roblox hanya untuk berkomunikasi, yang selama ini menjadi celah keamanan karena interaksi bisa berpindah ke platform luar yang tidak diawasi.
Untuk mencegah penyalahgunaan, pengguna usia 13–17 tahun hanya bisa menambahkan pengguna dewasa (18+) lewat pemindaian QR secara langsung atau impor kontak dari ponsel mereka.
Baca Juga: Waspada, Kenali 6 Ciri Judi Online Berkedok Game Online Berikut Ini!
2. Estimasi dan Verifikasi Usia
Untuk memastikan fitur hanya diakses oleh pengguna sesuai usianya, Roblox kini mengandalkan teknologi estimasi usia berbasis video selfie. Meski bersifat opsional, fitur ini memungkinkan sistem memperkirakan usia pengguna. Jika diketahui masih di bawah 13 tahun, akses mereka akan otomatis dibatasi.
Bagi yang tidak lolos proses estimasi, mereka bisa melakukan verifikasi melalui identitas resmi. Ini menjadi langkah penting mengingat banyaknya anak-anak yang membuat akun dengan usia palsu untuk menghindari batasan.
3. Kontrol Privasi dan Kesehatan Digital
Fitur lain yang tak kalah penting adalah kontrol privasi dan keseimbangan digital untuk remaja. Pengguna kini bisa:
- Menyembunyikan status online agar tidak merasa bersalah ketika tidak merespons ajakan bermain dari teman.
- Mengaktifkan "Do Not Disturb Mode" untuk mencegah notifikasi di waktu tertentu, mendorong kualitas tidur yang lebih baik.
- Melihat durasi bermain dan daftar game yang paling sering dimainkan.
- Menetapkan batas waktu bermain harian secara mandiri.
Semua fitur ini dirancang agar remaja lebih sadar akan pola penggunaan digital mereka, sekaligus menjaga kesehatan mental mereka di tengah tekanan sosial dari dunia maya.
4. Wawasan Orang Tua terhadap Aktivitas Remaja
Dengan izin dari anak, orang tua kini bisa menautkan akun mereka dengan akun Roblox remaja. Mereka akan dapat:
- Melihat siapa saja yang menjadi Trusted Connections anak mereka.
- Melacak durasi bermain dan riwayat game.
- Menerima notifikasi transaksi atau mengatur peringatan untuk pengeluaran besar.
Ini memungkinkan orang tua tetap terlibat tanpa harus terlalu mengontrol. Dengan begitu, hubungan kepercayaan dan komunikasi antara anak dan orang tua tetap terjaga.
Baca Juga: Risiko Terselubung Permainan Roblox, Game Anak Tapi Penuh Konten Dewasa
Masih Layakkah Roblox untuk Anak dan Remaja?
Meski Roblox tidak memiliki batasan usia resmi, beberapa lembaga seperti Common Sense Media menyarankan platform ini idealnya untuk usia 13 tahun ke atas. Namun kenyataannya, berdasarkan data Statista tahun 2024, sekitar 40% pengguna Roblox adalah anak-anak di bawah usia 13 tahun.
Dalam konteks inilah fitur baru yang berfokus pada remaja menjadi krusial. Ini bukan hanya soal menambal celah keamanan, tapi juga upaya strategis untuk mengimbangi realitas digital yang semakin kompleks.
Peran Orang Tua Tak Bisa Digantikan Teknologi
Sebanyak apa pun fitur keamanan yang ditambahkan, orang tua tetap memegang peran sentral. Seperti disampaikan oleh Tami Bhaumik, Wakil Presiden Civility and Partnerships di Roblox, "Orang tua tidak perlu takut dengan Roblox—mereka hanya perlu memahaminya."
Alih-alih melarang tanpa alasan jelas, orang tua bisa terlibat aktif: bermain bersama anak, berdialog tentang game favorit mereka, dan memahami motivasi di balik pilihan mereka. Dari sini, kepercayaan tumbuh, dan pengawasan berubah menjadi pendampingan.
Perubahan yang Patut Dihargai, Tapi Belum Selesai
Fitur keamanan baru yang diluncurkan Roblox adalah langkah maju dalam menjawab kritik atas konten-konten dewasa dan celah keamanan yang selama ini terabaikan. Namun, ini belum akhir dari pekerjaan rumah Roblox. Dengan pengguna yang terus bertambah dan konten yang terus berkembang, pengawasan dan inovasi keamanan harus berjalan seiring.
Sementara itu, bagi orang tua dan pendidik, waktunya untuk lebih aktif memahami dunia digital anak—bukan hanya mengontrol dari jauh, tetapi hadir bersama mereka di dalamnya. Karena di era sekarang, perlindungan terbaik bukan sekadar fitur, tapi hubungan yang terbuka dan penuh empati.
Baca Juga: Game Roblox Dianggap Berisiko untuk Anak, Begini Respons Mengejutkan CEO
(*)